Bupati Samosir Canangkan Vaksinasi PMK

Bupati Samosir Vandiko T Gultom, mencanangkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) ternak di Kabupaten Samosir

topmetro.news – Bupati Samosir Vandiko T Gultom, mencanangkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) ternak di Kabupaten Samosir. Pencanangan berlangsung pada vaksin PMK perdana di Desa Hatoguan-Kecamatan Palipi, Kamis (21/7/2022). Untuk hari ini, 100 ternak kerbau dan sapi akan ikut vaksinasi di Kecamatan Palipi.

Selain menyaksikan langsung vaksinasi ternak kerbau dan sapi, Bupati Samosir menyerahkan bantuan vaksin sebanyak 500 dosis. Juga menyerahkan sarana perlengkapan alat vaksin dari Dinas Ketapang dan Pertanian Sumut. Penerima adalah Kadis Ketapang Pertanian Samosir dan petugas vaksin ternak. Masing-masing ternak yang sudah divaksin ditandai dengan kartu vaksin yang diserahkan langsung kepada pemilik ternak.

Turut hadir, Kapolsek Palipi, Camat Palipi, Danramil Palipi, Kades Hatoguan, dan masyarakat pemilik ternak.

Vaksinasi PMK merupakan langkah Pemkab Samosir dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Samosir. Vaksinasi juga melibatkan unsur TNI/Polri guna mempercepat tracing dan mempersempit ruang penyebaran virus PMK.

Bupati Samosir mengungkapkan, virus PMK muncul kembali setelah puluhan tahun lalu dan saat ini menerpa hewan ternak. Menurutnya, virus tersebut sampai ke Samosir terjangkit dari ternak dari luar.

Ia menambahkan, bahwa di Samosir sudah ada delapan suspek terkena PMK. Sehingga harus ada upaya pencegahan dengan cepat dengan membentuk satgas. Lita akan bentuk satgas yang melibatkan TNI/Polri untuk melakukan pencegahan agar hewan yang terjangkit virus tidak semakin banyak,” tegasnya.

Kepada pemilik ternak, Bupati Samosir mengimbau agar jangan terlalu panik berlebihan. Karena, virus PMK tidak terjangkit pada manusia. Yang hewan harus menjalani pengobatan. “Segera laporkan kepada kepala desa, camat, maupun dinas terkait apabila ada ternak yang mengalami penyakit mulut dan kuku. Ciri-ciri umumnya, air liur berlebih, suhu badan naik, dan muncul bisul-bisul pada kaki ternak,” terang Vandiko.

Kronologi PMK

Kadis Ketapang dan Pertanian Samosir Tumiur Gultom menjelaskan, pencegahan penyakit mulut dan kuku mulai merebak awal Mei di Jatim. Juga di Aceh yang berbatasan langsung dengan Sumut. Dalam mengantispasi penyebaran di Samosir telah ada sosialisasi dan cek point bersama jajaran polisi dan TNI kepada pemilik ternak.

Tumiur mengatakan, delapan suspek ternak yang terjangkit seluruhnya ternak kerbau. Terjangkit sekitar tanggal 14, 18 Juli sebanyak empat ekor di Pintusona. Kemudian tanggal 19 Juli bertambah empat ekor di tempat yang sama. Setelah penanganan dan observasi dokter hewan, dua ekor sudah pulih dan sehat. “Namun masih butuh pemulihan lanjutan,” kata Tumiur.

Menurut Tumiur, dugaan sementara terjangkitnya ternak kerbau tersebut, karena adanya aktivitas masyarakat yang membawa babi hutan dari Aceh. Virus PMK dapat menempel di baju dan kendaraan, kemudian menular kepada ternak. Namun belum ada informasi resmi dari balai veteriner yang sudah mengambil suspek.

Informasi lebih lanjut, vaksin ternak yang tersedia hingga saat ini sebanyak 800 dosis dan keseluruhan untuk vaksin tahap pertama. Sesuai rencana, vaksin PMK akan sampai pada tahap ketiga (booster). Vaksin kedua akan berlangsung satu bulan usai yang pertama. Lalu enam bulan kemudian akan berlangsung vaksin booster (tahap ketiga).

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment