topmetro.news – Instruksi tegas agar para guru SMA dan SMK tidak mengajari siswa – siswi berpolitik, disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Menurut Edy Rahmayadi, para siswa harus diajarkan keilmuan dan berbasis keahlian. Sehingga kelak bisa menggantikan pemimpin bangsa maupun pemimpin Sumut.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, pada acara Indonesia Membaca: Kampanye Gerakan Baca Koran di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (22/09/2022).
“Pada kesempatan ini saya sampaikan kepada kepala sekolah semua, saya haramkan kalian mengajari anak-anak atau siswa – siswi kita untuk berpolitik. Haram sama saya,” ujar Edy.
Ia pada acara yang digelar Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut itu, kembali meminta para guru mengajari siswa-siswi dengan ilmu dan akhlak, sehingga juga memiliki budi pekerti.
“Nggak usah diurusin dia dengan pilih sana, pilih sini, tak ada. Itu kepala sekolah sempat ada yang kek gitu-kek gitu, oh ‘pendek umur kalian’,” ujar Edy.
“Saya tak mau. Setuju?,” tanya Edy yang spontan dijawab setuju oleh ratusan siswa yang hadir dari berbagai SMA/SMK di Medan dan juga secara virtual dari kabupaten/kota.
Adapun ratusan siswa tersebut, mengikuti acara Indonesia Membaca: Kampanye Gerakan Baca Koran. Kegiatan itu sebagai salah satu rangkaian Hari Literasi Nasional 2022.
Pada kesempatan tersebut, Ketua SPS Sumut, Farianda Putra Sinik didampingi Ketua Panutia Hendrik dan Pengurus SPS diantaranya. Anto Genk Agus Lubis, Syahrir menyerahkan piagam penghargaan kepada Gubernur Edy Rahmayadi, yang telah mendukung terselenggaranya kampanye baca koran.
Acara itu turut dihadiri Kadis Pendidikan Sumut, Asren Nasution, Plt Kadis Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus, Ketua SPS Sumut yang juga PWI Sumut, Farianda Putra Sinik, Sekretaris yang juga Ketua JMSI Sumut, Rianto Aghly, dan Ketua SMSI Sumut, Zulfikar Tanjung, serta Sekretaris Erris J Napitupulu,
Penulis | Erris
