topmetro.news – Pentingnya tanggungjawab sosial dan etika dalam kehidupan. Saat ini kita dihadapi dengan berbagai peristiwa yang membawa duka terkhususnya bagi Negeri kita yaitu Indonesia. Mulai dari banjir di berbagai daerah, dikarenakan curah hujan yang terus berlanjut dan tinggi sehingga membuat air sungai meluap kedaratan.
Maka dari itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Indonesia akan berlangsung hingga Mei 2023, dengan puncaknya tiba pada Desember 2022 sampai Januari 2022.
Lalu gempa di Cianjur, seperti yang dikatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa gempa Magnitudo 5,6 terjadi karena gempa tektonik yang dipicu oleh gerak besar Cimandiri sehingga dari kejadian ini banyak ratusan rumah yang hancur dan ratusan korban jiwa yang meninggal dunia.
Kemudian gunung semeru di Jawa Timur erupsi kembali dengan meluncurkan gumpalan awan raksasa keluar dari kawah gunung api dan mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi.
Maka dari itu dengan adanya peristiwa yang menimpa Negeri kita saat ini, pastinya akan timbul rasa solidaritas kemanusiaan antar sesama. Sehingga di sini timbulnya peran serta tanggungjawab sosial dan etika dalam kehidupan.
Sebagaimana dalam Alquran dijelaskan bahwa tugas kita di dunia ini hanya sebagai ‘abdun (hamba) yaitu mengerjakan apa yang diperintahkan Allah Swt seperti shalat, puasa serta ibadah lainnya dan menjauhi apa yang dilarangnya seperti meminum khamar, berjudi dan yang haram lainnya. Kemudian sebagai khalifah (pemimpin) yaitu mengerjakan serta mengajak manusia amar ma’ruf nahi mungkar. Maka dari itu Allah menciptakan apa yang di bumi ini tidak ada yang sia-sia, terutama manusia memiliki derajat yang tinggi karena diberikan Allah Swt kelebihan dari makhluk lainnya yaitu iman dan ilmu. Sehingga Allah Swt, berfirman dalam Qur’an surah Al-Mukminun Ayat 115: “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main, yakni tanpa tujuan yang jelas dan apakah kamu juga mengira bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kamu?.” Oleh karena itu, disini manusia sebagai makhluk yang memiliki tanggungjawab kepada Allah Sang Pencipta, diri pribadi, masyarakat, bangsa dan Negara, serta alam.
Dari penjelasan diatas menimbulkan tanda tanya bagi diri kita. “Apa dan bagaimana seharusnya peran kita dalam tanggungjawab sosial dan etika tersebut, terkususnya dengan adanya peristiwa yang sedang terjadi di Negeri kita Indonesia?”.
Dari perisiwa yang terjadi dapat kita jadikan pembelajaran bahwa masih banyak yang berlomba-lomba mengambil peran penting dan melakukan tanggung jawab sosial terhadap bangsa dan negaranya. Seperti datangnya bantuan-bantuan berupa bahan makanan pokok, pakaian, obat-obatan serta bantuan lainnya, yang diberikan dari berbagai lembaga dan instansi pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana.
Dari sini saya teringat Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa: “Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam.” Dalam hadist tersebut bahwa kita bagaikan satu tubuh dengan manusia lainnya, jika mereka sedang tertimpa musibah kita pun turut serta merasakan kesedihan mereka.
Begitu juga ketika kita hidup di muka bumi ini harus adanya etika yang perlu kita jaga dalam menyikapi peristiwa yang terjadi. Pertama etika kepada Allah Swt, karena segala apa yang terjadi di muka bumi ini semua sudah di atur atas kehendak Allah Swt, sehingga kita sebagai hamba harus menerima serta yakin ada hikmah di setiap kejadian, tetap ikhlas dan sabar. Kedua, etika kepada manusia, yaitu dengan berempati seperti ikut merasakan apa yang mereka rasakan, membantu mereka, dan memberikan semangat. Ketiga, etika terhadap alam, yaitu tetap menjaga kebersihan lingkungan disekitar, dengan membuang sampah pada tempatnya, melakukan reboisasi, tidak mengundulkan hutan agar tidak rusaknya ekosistem darat, air, dan tidak terjadi banjir dan tanah longsor. Maka dari itu apa yang kita lakukan akan di minta pertanggungjawabannya di yaumil akhir kelak, sebagaimana Allah Swt, berfirman dalam Qur’an surah Al-Isra’ aya 36: “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” Dan dalam Qur’an surah Al-Muddatsir ayat 38, Allah Swt juga berfirman: “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.”
Penulis : Nadia Cahaya Amanda S.Sos [Dr.Hamidullah Mahmud, Lc, MA]