Anggota DPRD Medan, Waginto Meninggal Dunia

TOPMETRO.NEWS – Suasana berkabung pada H+8 Idul Fitri 1438 H menyelimuti keluarga besar DPRD Kota Medan. Adalah Anggota DPRD Kota Medan Waginto, Minggu (2/7) pagi, yang menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Bunda Thamrin, Jl. Sei Batang Hari Medan. Waginto meninggal dunia di usia 58 tahun.

Berdasar informasi yang diperoleh TOP METRO pria yang mengawali karir politik di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Medan ini, mengalami kondisi drop paska melayani masyarakat dalam acara halalbihalal di kediamannya, Jl. Starban Gg. Bilal, Medan Polonia, Jumat (30/6). Akhirnya Waginto dilarikan ke RS Bunda Thamrin.

“Bapak hampir gak ada sakitnya. Tiba-tiba saja kondisinya drop dan lemah,” kata Zaki, staf ahli Waginto, Minggu (2/7).

Namun kata Zaki saat berada di RS Bunda Thamrin, pihak keluarga mengaku kecewa dengan pelayanan RS tersebut. Sebab tidak ada seorang dokter pun yang berada di sana untuk melayani pasien.

“Bapak akhirnya kebanyakan makan obat. Janji dokter saat dihubungi keluarga, akan dilakukan diagnosa lagi terhadap penyakitnya hari Sabtu. Sebab dokter itu bilang kalaupun terkena penyakit jantung, bisa dirujuk ke RS Adam Malik. Itu paska didiagnosa pertama kali. Dibilanglah ada kena paru-paru dan asam lambungnya. Namun sampai beliau menghembuskan nafas terakhir, tidak seorang dokter pun yang datang,” katanya.

Ia juga mengaku, pihak keluarga tidak ada menerima tanda-tanda apapun kalau almarhum akan pergi kehadirat Allah SWT. “Semua terkejut dengan kepergian beliau. Apalagi beliau itu rajin sekali medical check up. Minimal sebulan dua kali. Beliau hanya bilang ke saya sebelum kondisi fisiknya lemah, semua sudah dipersiapkan,” kenang Zaki.

Tak hanya keluarga, saudara dan konstituennya, kabar duka ini membuat kaget sejumlah kolega Waginto di DPRD Medan.

“Kaget sekali. Saya dapat kabar jam 11 siang. Tahu juga bahwa beliau sempat dirawat di Bunda Thamrin,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan Surianto.

Ia menilai Sekretaris Komisi A itu adalah sosok kebapakan, mengayomi, sabar, dan sifatnya bisa dijadikan panutan. “Orangnya juga menerima apa saja yang dia dapat. Tidak banyak menuntut. Loyal ke partai. Saya melihatnya dengan konstituen juga mengayomi. Kepentingan orang banyak selalu ia dahulukan,” katanya seraya mengaku tidak pernah tahu ada penyakit serius yang diderita Waginto.

Koleganya di Komisi A juga berpandangan serupa. “Beliau itu orangnya bersahaja, serius bekerja, tak pernah sakit hati dan sosok mengayomi,” kata Ketua Komisi A Sabar Syamsurya Sitepu. Ia menambahkan, hampir tidak mengetahui ada penyakit yang diderita oleh Waginto.

“Setahu saya dia juga rajin medical check up. Hampir tidak ada sakitnya beliau. Tentu kami merasa kehilangan kawan terbaik di Komisi A. Banyak sekali buah pikir dan pemahaman yang almarhum berikan dalam pertemuan dengan mitra kerja Komisi A,” pungkasnya.

Waginto lahir di Dolok Ilir, 13 Desember 1958. Pada 2014 ia terpilih sebagai anggota DPRD Medan dari Daerah Pemilihan II meliputi Medan Johor, Maimun, Tuntungan, Selayang dan Sunggal. Saat ini ia menjabat sebagai Sekretaris Komisi A DPRD Medan. Pada 2015-2016, Waginto sempat menjadi anggota Badan Pembentukan Perda DPRD Kota Medan. (TM/04)

Related posts

Leave a Comment