Komite SMPN 2 Sipoholon Berhasil Himpun Dana Rp80 juta dan Beli Perangkat Drumband

Komite SMPN 2 Hutaraja Kecamatan Sipoholon pantas dapat apresiasi karena berhasil menghimpun dana sampai Rp80 juta dan membeli 1 set perangkat drumband.

topmetro.news – Komite SMPN 2 Hutaraja Kecamatan Sipoholon pantas dapat apresiasi karena berhasil menghimpun dana sampai Rp80 juta dan membeli 1 set perangkat drumband.

Kepala Sekolah Monika Panjaitan MPd didampingi Ketua Komite Sekolah Lambok Hutabarat dan Sekretaris Romero Manullang yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/3/2033) menjelaskan, niatnya untuk mengadakan drumband sudah sejak tahun 2015.

“Sejak tahun 2015 saya sudah bercita-cita dan memperjuangkan pengadaan drumband di sekolah ini. Hal itu muncul saat membawa siswa saya pawai pelajar di tingkat kecamatan dan kabupaten yang sering menampilkan defile drumband. Anak-anak saya hanya penonton. Pada kepengurusan komite sekolah sekarang lah cita-cita itu terwujud. Bahkan Ibu Ny Romero Br Simamora ‘door to door’ mengumpul dana dari masyarakat Desa Hutaraja,” papar Monika.

Ia menambahkan, masyarakat dan orangtua murid benar-benar mendukung komite sekolah yang berhasil mengumpulkan dana. “Kami mengalokasikan Dana BOS hanya sebagai dana pendukung,” tambahnya.

Budaya Membantu

Sekretaris Komite Sekolah Romero Manullang menjelaskan, keputusan untuk membeli perangkat drumband merupakan hasil musyawarah. Di mana dalam rapat komite itu hadir ratusan orangtua murid.

Ia mengatakan sangat termotivasi untuk mendukung pembelian perangkat drumband. Apalagi usia sekolah sudah 50 tahun dan berlokasi di pinggir jalan protokol.

“Harus ada nilai lebih sekolah ini. Dan untuk itu saya mengajak masyarakat dan orangtua untuk membudayakan sikap pemberi bantuan. Bukan hanya menerima bantuan dari pemerintah. Dan ajakan itu berhasil. Semua orangtua murid mendukung dan memberi partisipasi yang bervariasi minimal Rp50 ribu. Tetapi banyak juga menyumbang 100 ribu, 200 ribu, dan 300 ribu. Demikian juga masyarakat Hutaraja terpanggil untuk berpartisipasi walaupun anaknya tidak ada lagi yang belajar di sekolah ini,” sebut Romero yang sehariannya sebagai pengusaha Restoran Petak Sembilan Hutaraja.

Ia menambahkan, untuk mengumpul dana sebesar itu, komite belum melibatkan secara maksimal alumni atau anak rantau yang berhasil. “Ketika Bapak Kadis Pendidikan Taput Bontor Hutasoit makan di Petak 9, kami langsung menyodorkan proposal itu. Dan secara senang hati Beliau merogoh dompetnya dan memberikan Rp500 ribu,” ungkapnya.

Ketua Komite Lambok Hutabarat menerangkan, saat ini siswa di sekolah itu telah latihan dua kali dalam dalam seminggu. Dengan harapan, bisa main di hari-hari besar. Seperti Hari Pendidikan Nasional 2 Mei mendatang dan Perayaan HUT Proklamasi 17 Agutus 2023.

Apresiasi

Pemerhati pendidikan Tapanuli Utara Martua Situmorang menyampaikan apresiasi atas kinerja Komite SMPN 2 Hutaraja Sipohoholon. Menurutnya, komite sekolah itu telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai mana keinginan masyarakat dan pemerintah. Mereka telah membantu sekolah.

“Langkah Komite Sekolah SMPN 2 Sipohoholon pantas dapat memotivasi komite sekolah lain di Tapanuli Utara untuk melakukan hal yang sama. Yakni, memberdayakan potensi masyarakat untuk membantu sekolah. Tidak berpedoman pada besarnya sumbangan, tetapi pada banyaknya masyarakat yang ikut menyumbang,” sebut Martua.

Sebagai pemerhati pendidikan dan mantan Ketua Dewan Pendidikan di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, Martua merasa bangga atas kerja keras kepala sekolah dan komite. Karena di desa itu masyarakat hanya petani. Tidak ada pengusaha besar dan pejabat pemerintahan seperti di Kota Tarutung dan Siborongborong.

“Menurut pengamatan saya, hanya sebagian kecil komite sekolah di daerah ini yang bergerak mengumpul dana untuk kebutuhan sekolah. Komite sekolah lain diharapkan melakukan peran dan fungsinya demi kemajuan pendidikan di daerah ini,” sebutnya.

Pengurus

Ada pun Pengurus Komite SMPN 2 Hutaraja Sipoholon adalah, Ketua Lambok Hutabarat, Sekretaris Romero Manullang, dan Bendahara Delperita Silaban. Kemudian nggota Dahlio Batubara, Selamat E Pasaribu, Jintar Pasaribu, dan Tumiasih Simanungkalit.

reporter | Jansen Simanjuntak

Related posts

Leave a Comment