TOPMETRO.NEWS – Tangkap pembunuh dokter, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi upaya kepolisian. Polisi akhirnya berhasil mengusut kematian dokter spesialis paru yang telah mengabdi selama 6 tahun di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
“Saya mengapresiasi, Polri khususnya Polda Papua, yang telah mengusut dan membekuk tersangka,” ungkap Menkes, Kamis (30/3/2023).
Dalam keterangannya, Menkes Budi Gunadi Sadikin (foto) mengatakan jaminan keamanan, keselamatan, dan kesehatan merupakan hak dari setiap tenaga kesehatan, khususnya bagi mereka yang mengemban misi kemanusiaan hingga ke pelosok Nusantara. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk dapat memastikan tenaga kesehatan yang sedang bertugas terlindungi keselamatannya.
“Saya secara khusus meminta TNI, Polri dan pemda untuk memberikan jaminan keamanan yang baik bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Sehingga nakes di manapun ditempatkan, bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian berhasil meringkus pelaku pembunuhan dokter spesialis paru-paru, Mawarti Susanthy (Mawar) di Nabire, Papua Tengah. Diketahui, pelaku adalah laki-laki berinisial KW.
BACA PULA | 2 Wanita Korban Pembunuhan Lalu Dicor Semen
Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, wanita korban pembunuhan ini mengejutkan publik. Pasalnya kondisi kedua korban pembunuhan berjenis kelamin wanita yang diduga dilakoni pelaku P dalam kondisi mengenaskan, dicor semen.
Jasad Yusi Purwati (48) dan Heni Purwaningsih (47) dicor dan penuh dengan lekatan semen meski sudah dievakuasi.
Insiden nahas ini terjadi di tempat tinggal P, di Jalan Nusantara, RT 11 RW 22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara.
Arief Wahyono, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati mengatakan kedua korban menjalani autopsi untuk mengetahui penyebab kematian mereka.
Selain itu Arief mengaku khawatir kondisi korban yang dicor semen dapat mempengaruhi proses autopsi.
“Kondisi korban yang disemen bisa saja mempengaruhi proses. Makanya kita periksa dulu, waktu disemen masih hidup atau sudah meninggal. Masih menunggu,” kata Arief, Selasa (28/2/2023) silam.