topmetro.news – Pemkab Samosir berusaha untuk mencukupi kebutuhan pupuk bagi petani. Berkat sinergitas dan komunikasi yang baik dengan Pemprov dan pusat, Bupati Samosir berhasi mengajukan penambahan alokasi pupuk subsidi.
Di mana alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Samosir pada tahun 2023 meningkat menjadi 13.931,095 ton. Terdiri dari jenis pupuk urea 7.552 ton dan NPK 6.378 ton. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 15,91 persen dari kuota sebelumnya 12.018 ton pada tahun 2022.
Demikian informasi dari Plt Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Samosir Tumiur Gultom di ruang kerjanya, Selasa (8/8/2023).
Penambahan alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Samosir karena indeks pertanaman (IP) yang semakin meningkat. Banyak lahan tidur yang sudah dikelola petani. Sehingga akibatnya menambah penyerapan pupuk oleh petani.
Sesuai dengan target sasaran tanam periode Oktober 2022 sampai dengan September 2023 untuk tanaman padi seluas 9.767 ha. Kemudian, jagung 9.859 ha, kedelai 150 ha, Bawang Merah 250 ha, Cabe Merah 150 ha, kopi 5.500 ha. Serta komoditi pangan dan hortikultura seluas 20.176 ha.
Berdasarkan data tersebut maka kebutuhan pupuk di Kabupaten Samosir meningkat. Sehingga Pemkab Samosir mengusulkan penambahan kuota alokasi.
Didampingi Kabid PSPKL SM Manik dan Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Rimbun Sinaga, Tumiur menjelaskan, penambahan kuota alokasi pupuk tersebut menandakan semakin baiknya management penyuluh lapangan untuk mengupload kebutuhan petani.
Peraturan Menteri
Tumiur memastikan bahwa seluruh petani yang memenuhi kriteria akan menerima alokasi pupuk subsidi tersebut. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi di Sektor Pertanian. Pada aturan itu, pemerintah memfokuskan subsidi pupuk urea dan NPK pada sembilan komoditas yang mendapat subsidi pupuk. Mulai dari tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai. Lalu, tanaman hortikultura yang terdiri cabai, Bawang Merah, Bawang Putih. Hingga subsektor perkebunan yang terdiri atas tebu rakyat, kopi, dan kakao.
Menurut Tumiur, walaupun alokasi pupuk kimia bersubsidi bertambah, akan tetapi masih jauh dari kebutuhan petani. Untuk itu Pemkab Samosir tetap mengalokasikan pupuk organik dalam pemenuhan kebutuhan petani. Juga pendampingan pembuatan pupuk organik cair, padat, Eco Enzim, biosaka oleh kelompok tani.
Stok pupuk subsidi ini akan didistribusikan ke sembilan kecamatan, yakni Sianjur Mulamula, Harian, Sitiotio, Palipi, Nainggolan, Onan Runggu, Pangururan, Ronggur Nihuta, dan Simanindo.
Sesuai dengan alokasi Dinas Pertanian dan Ketapang Kabupaten Samosir terdapat 1.295 kelompok tani.
sumber | RELIS