topmetro.news – Ratusan massa HBB (Horas Bangso Batak) melakukan aksi damai di Mapolrestabes Medan, Senin (14/8/2023). Massa gabungan HBB Medan dan beberapa daerah di Sumut, serta dari Kota Batam Kepri itu, mendesak kepolisian agar segera mengambil tindakan hukum atas oknum BS.
Dalam aksi itu, mereka membawa poster yang di antaranya memuat desakan kepada Polrestabes Medan untuk menangkap BS. “Tangkap Boasa…,” teriak massa sembari mengangkat poster-poster tersebut
Saat berorasi di depan Mapolrestabes Medan, salah satu orator, Hendro Sefteven Hutahaean ST menguraikan, bahwa awal munculnya kasus ini adalah saat aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Sumut di Mapolda Sumut, 25 Juli 2023, lalu.
Di mana malam sebelum aksi, ada pertemuan dengan pihak Mapolda Sumut untuk membahas, isu apa yang akan mereka bawakan saat aksi. Karena pada dasarnya, aksi tersebut adalah untuk mendukung Polda Sumut dalam menjaga keamanan dan ketertiban Sumatera Utara, termasuk begal dan geng motor yang lagi marak saat itu.
Namun kemudian, oknum BS membuat postingan di akun TikTok, seolah-olah dalam pertemuan itu ada ‘cuan’. “Ia menyinggung soal pertemuan di Hotel Madani dan menyebut ada ‘cuan’. Kami katanya menerima ‘cuan’. Lalu siapa yang memberi? Emangnya dengan siapa kami bertemu di Hotel Madani? Siapa sebenarnya yang BS tuduh?” seru Hendro
Sedangkan orator lainnya, Ketua HBB Sumut Tomson M Parapat SH mengungkapkan, bahwa ternyata ada banyak masyarakat lain yang juga sudah bersinggungan secara hukum dengan oknum BS.
“Bahkan bapaudanya sendiri, juga sudah melaporkannya ke Polda Sumut. Sudah ada panggilan, namun yang bersangkutan tidak mau memenuhi panggilan polisi. Ada juga Boru Simanjuntak korban penipuan hingga Rp50 juta,” ungkapnya dari atas ‘mobile stage’ yang mereka usung ke lokasi aksi.
Tomson kemudian mengutarakan, bahwa soal isu ‘cuan’ pada pertemuan di Hotel Madani juga perlu pedalaman. Hal itu karena ada ucapan BS menyebut bahwa aliansi ada menerima ‘cuan’ dalam pertemuan tersebut.
“Lalu siapa yang memberi ‘cuan’ dalam pertemuan itu? Jangan-jangan BS sebenarnya menuduh kepolisian juga ada kaitan dengan ‘cuan’. Artinya bukan hanya nama HBB yang tercemar. Tapi juga ikut mencemarkan nama baik kepolisian, khususnya Polda Sumut yang ada dalam pertemuan tersebut,” paparnya.
“Jadi polisi kita harapkan segera bertindak. Bila perlu, HBB siap ikut menjemput paksa BS,” tandas Tomson Parapat.
Harmonisasi
Orator lain, seorang purnawirawan polisi, AKP (Purn) Tindang Sitompul, pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi, karena Kapolda Sumut sudah menerima dengan baik Aliansi Masyarakat Sumatera Utara pada aksi damai 25 Juli 2023. Menurutnya, sudah terjalin sebuah harmonisasi antara masyarakat dengan kepolisian, dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan.
“Namun saat harmonisasi itu tercipta, BS malah bikin orasi sendiri untuk meruntuhkan kepercayaan masyarakat kepada kepolisian. BS membuat suasana supaya rakyat dan polisi berpisah. Dan HBB tidak terima ini. Kami HBB ingin tetap bersama dengan kepolisian untuk menjaga Sumatera Utara,” katanya.
“BS juga menuduh bahwa aliansi ada menerima ‘cuan’ dari polisi saat pertemuan di Hotel Madani. Dan kami tegaskan bahwa aliansi tidak ada menerima ‘cuan’, tapi arahan. Jadi, kemesraan kami dengan polisi jangan sampai ada yang mengganggu. Dan kami juga memahami hukum dan tidak ada alasan untuk tidak memproses BS secara hukum,” tegasnya.
Selanjutnya, Poltak Tampubolon SH MTh saat orasi menyatakan, sangat keberatan atas tampilnya foto dirinya dengan Dir Intel Poldasu dan dikaitkan dengan ‘cuan’.
Ia juga mempertanyakan kebenaran atas pengakuan BS sebagai pengacara. Menurutnya, ada dugaan pemalsuan status dan ini juga harus segera menjalani proses.
Diterima Kasat Intel
Usai berorasi, pihak Polrestabes Medan pun mempersilahkan 10 orang perwakilan HBB untuk masuk ke dalam menyampaikan langsung aspirasi. Mereka kemudian diterima oleh Kasat Intel AKBP Ahyan SSos MM mewakili Kapolrestabes, beserta jajaran Polrestabes Medan lainnya.
Saat pertemuan, perwakilan HBB kembali menyampaikan hal serupa sebagaimana orasi mereka di depan Mapolrestabes. Termasuk bapauda si oknum BS, yang hadir langsung dari Balige, juga ikut bersuara karena merasa tertipu. Bahkan di depan para unsur pimpinan di Mapolrestabes Medan itu, ia menyatakan bersedia ikut menangkap BS bila perlu.
Seorang pejuang wanita yang juga Ketua Panitia Hari Ulos Nasional, Nelly Sihite menyebut, bahwa BS sudah terlalu sering mempermalukan Orang Batak. Termasuk soal ‘save babi’.
“Padahal kita sedang berusaha menyelamatkan kearifan lokal Batak. Namun saat endingnya, BS merusak semuanya. Jadi mohon supaya laporan soal BS ditindaklanjuti. Jangan sampai Orang Batak marah dan akhirnya tidak berbekas,” katanya.
AKP (Purn) Tindang Sitompul (Ketua DPK Medan Helvetia) pada pertemuan itu mengatakan, HBB siap membantu penyidik soal bukti-bukti perbuatan BS soal dugaan fitnah mengenai ‘cuan’. “Kalau seorang Dir Intelkam dikadali seorang BS dan Polrestabes Medan tidak bertindak maka saya dan HBB sangat kecewa,” tandasnya.
Pemanggilan
Menjawab aspirasi HBB tadi, Kasat Intel AKBP Ahyan SSos MM mewakili Kapolrestabes Medan, mempersilahkan jajaran Polrestabes yang hadir untuk memberikan penjelasan.
Pertama, mewakili Kasat Reskrim, R Manurung menyebut, ada dua LP yang terdata pada pihaknya. Yakni atas nama pelapor Ade Darmawan dan Lamsiang Sitompul dengan terlapor BS.
Ia mengutarakan, bahwa laporan itu sudah dalam proses penyelidikan dan sudah meminta keterangan dari pihak terkait. Selain itu, mereka juga sudah mengundang terlapor. Juga sudah mengundang ahli bahasa untuk melengkapi penyelidikan. “Jadi mohon HBB bersabar. Kalau bukti sudah mencukupi, akan segera kita tingkatkan ke tahap berikutnya,” katanya.
Sedangkan Kasi Hukum yang hadir saat itu menambahkan, bahwa kasus ini akan jadi atensi Polrestabes dan Polda Sumut, karena menyangkut nama baik Dir Intelkam Polda Sumut. “Jadi tetap sabar,” katanya seraya mengajak HBB untuk tetap mengawal kasus tersebut.
Menambahi penjelasan itu, Kasat Intel AKBP Ahyan SSos MM mengatakan, bahwa tindakan hukum memang butuh proses dan waktu. Misalnya soal ahli bahasa, belum tentu bisa langsung hadir, karena bisa jadi ada kegiatan lain juga.
Usai pertemuan itu, perwakilan kemudian keluar Mapolrestabes Medan dan menyampaikan hasilnya kepada massa HBB yang menunggu. Selanjutnya mereka membubarkan diri dengan tertib.
reporter | Jeremi Taran
