topmetro.news – Cawapres Pasangan Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka berhasil menjawab keraguan publik terhadap kapasitasnya sebagai calon wakil presiden.
Ketua TKD Prabowo Gibran Sumut Ade Jona Prasetyo mengaku puas dengan penampilan Gibran dengan presentasi dan pemaparan tema yang organik dan relevan.
Menuju debat calon wakil presiden ini, Gibran banyak diserang oleh beberapa akun media sosial di ruang virtual. Beberapa dari mereka meremehkan Gibran dengan menyuruh membawa contekan. Kemudian ada yang menjuluki belimbing sayur, El Samsul, planga-plongo dan lain sebagainya.
Nyatanya, Gibran mampu bersaing dengan dua nama besar, seperti Gus Muhaimin dan Mahfud MD. “Bukan hanya bersaing. Mas Gibran juga mampu menguasai panggung dan memberikan tekanan,” katanya.
Ade Jona juga mengaku banyak bagian dari pendukung di luar tim kampanye yang meragukan kemampuan Gibran. “Saya selalu kasih peringatan kepada yang ragu sama Mas Gibran. Saya bilang Beliau ini orang hebat dengan segudang prestasi,” katanya.
“Kita jangan lihat polling dan voting dulu. Ada sentimen di balik voting. Tapi sejauh ini di media sosial dan komentar-komentar yang ada, Mas Gibran cukup memberikan kejutan. Saya sebenarnya tidak terkejut. Kapasitasnya kita yakin sekali dan yang kita lihat tadi malam memang kapasitasnya seperti itu,” lanjut Ade Jona.
Ade Jona juga mengungkapkan bahwa untuk menarik simpati publik, tidak perlu retorika yang terlalu mewah. “Retorika Mas Gibran itu sederhana sekali. Yang penting itu rasionalitas. Mungkin masyarakat yang cukup terkejut juga merasa ada rasionalitas di balik pemaparan Mas Gibran. Program yang ada di visi-misi sangat mungkin untuk diimplementasikan. Terus ada ‘call to act’ di dalamnya,” urai Ade Jona.
Peran Pemuda
Gibran, dalam pembukaannya beberapa kali menyinggung pemuda untuk berpartisipasi dalam penguatan ekonomi. Lebih dari itu, Gibran juga mampu memberikan solusi yang konkret terhadap perkembangan ekonomi nasional. Gibran juga nampak menguasai isu-isu kontemporer, terlebih dalam pertumbuhan ekonomi.
“Tema-tema yang disebutkan mas Gibran itu sering muncul dan menjadi kajian ilmiah. Artinya Mas Gibran melek literasi dan membekali diri dengan baik. Walaupun tidak terkejut, tapi Mas Gibran melampaui ekspektasi saya. Yah jujur saja, untuk mengimbangi Gus Imin dan Prof Mahfud saja sulit. Ini lebih dari itu. Mas Gibran cukup ofensif dan mengontrol debat dengan kemampuannya,” ucap Ade Jona.
TKN dan TKD, lanjutnya, tidak mau fokus membahas beberapa kesalahan paslon lain, karena tidak ada manfaatnya. “Toh setiap cawapres memiliki kelebihan masing-masing. Saya berharapnya elektabilitas Pasangan Prabowo Gibran dapat melesat dengan debat tadi malam. Lebih dari itu, gerak tubuh Mas Gibran juga sangat menghormati cawapres lainnya. Menyalim dengan santun dan menggandeng tangan pasangan lain. Itu simbol politik yang damai, santun, riang, dan gembira,” tutupnya.
sumber | RELIS
