topmetro.news – Aktifitas kinerja PT Inalum dalam kurun waktu 2019-2023 bergerak aktif dalam menjaga keanekaragaman hayati flora-fauna di kawasaj PLTA Paritohan dan kawasan Danau Toba. Demikian siaran pers yang diterima topmetro.news, Jumat, (26/1/2024).
Di siaran pers itu Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende menyampaikan bahwa kerja keras rekan-rekan yang berada di unit PLTA Paritohan semata-mata bekerja untuk menjaga ekosistem sekitar, sekaligus menjaga lingkungan agar pasokan energi yang menjadi tulang punggung operasional tetap terjaga.
Demikian juga dengan visi TJSL Inalum dan Sustainability Pathway Holding Industri Pertambangan Indonesia (Mind I’d). “Ada beberapa program besar yang dilakukan PLTA Unit Paritohan dalam menjaga ekosistem dan lingkungan sekitar PLTA.
Program-program ini dibentuk sebagai usaha INALUM dalam mewujudkan sustainability operasional yang ramah lingkungan.
perusahaan melakukan program tersebut dengan kolaborasi dan sinergi bersama seluruh elemen masyarakat, sehingga keberadaan INALUM dan lingkungan tetap bersanding, sekaligus ketersediaan energi untuk operasional peleburan tetap terjaga,”ujar Mahyaruddin.
Disebutkan Mahyaruddin, program-program yang dilaksanakan antara lain: Program Konservasi Danau Toba, bertujuan untuk mengembalikan fungsi Daerah Tangkapan Air Kawasan Danau Toba, sebagai daerah penyangga ketersediaan dan kestabilan level air Danau Toba.
“Tidak hanya menanam pohon, tetapi juga dilakukan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi. Total pada tahun 2023 sebanyak 668.880 pohon, telah tertanam, yang terdiri dari 25 jenis spesies di lahan 1.436,8 hektar.
Adapun pohon yang ditanam merupakan pohon buah-buahan berkayu dan hasil penanamannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga secara tidak langsung program ini melibatkan peran aktif
masyarakat,” bebernya lagi.
Dia sebutkan lagi, program Optimalisasi Pembibitan Pohon (OPP). Program ini merupakan awal dari kegiatan penanaman pohon. Bibit tanaman yang sudah siap akan ditanam di sekitar lokasi perusahaan.
Bibit tanaman juga dibagikan kepada masyarakat sekitar agar dapat dimanfaatkan. Tercatat telah melakukan pembibitan untuk 4.418 spesies di lahan 0.10 hektar.
Sambungnya lagi, keberadaan ikan Jurung di sungai Asahan mulai terancam, karena masyarakat sekitar menangkap tanpa melakukan budidaya atau pengembangbiakan.
Program ini mengusung konsep Ex-Situ. Dan dia katakan juga program tersebut berhasil terlaksana. Dengan menghadirkan 1.352 ikan Jurung di lahan 0,15 hektar.
Masih dia teruskan, yakni terkait program Taman Kehati Perumahan PLTA Paritohan. Program ini merupakan program penanaman pohon endemik di lahan seluas 4 hektar. Pada tahun 2023.
“Ada 700 pohon berhasil ditanam yang berasal dari 5 spesies, yakni kemenyan, andaliman, sotul, teratai, dan klambang,” sebut Mahyaruddin.
Selain itu adalah Pembibitan Tanaman Multi Purpose Tree Species. Dia jelaskan, sebagai Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, lahan yang saat ini ada, menurutnya, masih bisa dikatakan cukup kritis, dikarenakan adanya pembangunan dan penebangan liar.
“PT INALUM bekerjasama dengan Yayasan Warisan Hidup Sumatera (WHIS) melakukan pembibitan tanaman di Kebun Raya Samosir. Total ada 17.000 pohon yang di tanam dengan jenis multi purposes tree species,” ungkapnya.
“Program- program keberlanjutan INALUM adalah komitmen perusahaan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.
INALUM memprioritaskan pelestarian lingkungan, mengedepankan tanggung jawab sosial, praktik tata kelola yang efektif, membina hubungan yang kuat dengan investor, serta menyampaikan mempertahankan laporan keberlanjutan yang transparan.
Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini (dengan mencontohkan program- program yang sudah lakukan pihak INALUM tersebut di atas,” sebutnya lagi.
“Perusahaan juga senantiasa memastikan keberlanjutan dan dampak positif dari kegiatan operasional perusahaan, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan masyarakat
luas,” pungkasnya.
Penulis: Guntur