Tim Gabungan Polda Sumut dan Polres Langkat Turun ke Lokasi Pembalakan Lahan Manggrove di Desa Kwala Langkat

topmetro.news – Tim Gabungan Polda Sumut dan Polres Langkat serta instansi terkait lainnya turun ke lokasi pembalakan/perambahan lahan manggrove ilegal di Desa Kwala Langkat Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Selasa (6/2/2024).

Informasi yang diperoleh Topmetro dari Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat HS SIK SH MH melalui Kanit Tipidter Ipda Adi Arifin SH,membenarkan jika Polres Langkat mendampingi Polda Sumut ke lokasi perambahan lahan manggrove di Desa Kwala Langkat.

“Benar Bang, Polda Sumut sama Polres Langkat dan perwakilan instansi terkait sudah turun ke lokasi pembalakan/perambahan lahan manggrove di Desa Kwala,” ujarnya, Rabu (7/2/2024).

Namun lanjut Adi, ada kendala saat akan menyita dan membawa alat berat berupa escavator yang digunakan untuk merusak lahan manggrove.

“Karena lokasinya tidak memungkinkan menggunakan truk untuk membawa alat berat, Tapi harus menggunakan sejenis tongkang. Mungkin hari ini, Rabu (7/2/2024) alat berat akan dibawa ke Polda lewat jalur laut,” terangnya buru-buru karena sedang rapat.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi dan Dir Reskrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono saat dikonfirmasi,

terkait kegiatan Tim Polda Sumut turun ke lokasi perambahan/perusakan lahan mangrove di Desa Kwala Langkat, sepertinya enggan memberi keterangan kepada Topmetro, Rabu (7/2/2024).

Sebagaimana diberitakan Topmetro sebelumnya, puluhan hektar lahan manggrove yang berlokasi di Desa Kwala Langkat dirambah secara ilegal oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Puluhan hektar lahan manggrove tersebut diduga sengaja diperjualbelikan oleh oknum warga diduga disebut-sebut melibatkan oknum Kepala Desa Kwala Langkat Kecamatan Tanjung Pura Mahyu Danil.

Dari hasil pemantauan Topmetro serta rekan awak media lainnya ke lokasi berhasil mengkonfirmasi dengan warga yang diduga terlibat dengan jual beli lahan mangrove secara ilegal.

Sarkawi, warga yang berdomisili di sekitar lokasi mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui kedatangan Tim Media dari pihak Polres Langkat.

“Kami udah tau ada yang mau datang ke sini dari Polres Langkat.

Polisi Kehutanan dan Kepala Desa juga mau datang,” ujar Sarkawi yang terlihat emosi saat ditanyakan status lahan rumahnya di sekitar lokasi lahan manggrove dan nipah yang sudah berubah fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Dijelaskan Sarkawi, bahwa pemilik lahan yang sedang dilakukan perambahan bernama Simon Sembiring warga Kota Binjai.

Hal ini diperkuat keterangan Pardi (59) warga Tanjung Beringin Pasar 3 Kecamatan Hinai yang disebut-sebut merupakan oknum warga yang bertugas mengukur lahan-lahan manggrove atau nipah,

yang diperjualbelikan dan kini sudah berubah fungsi menjadi kebun kelapa sawit membenarkannya. “Simon yang menjual belikan lahan mangrove ke BS (WNI keturunan Tionghoa) warga Pajak Bawah Binjai,” ujar Sarkawi dan Pardi.

Saat ditanyakan apa kepanjangan nama inisial BS tersebut, keduanya pura-pura tidak tahu.

“Saya hanya makan gaji. Kalau ikut ngukur dibayar Rp 200 ribu, Masalah penanggungjawab lahan si Salmon Sembiring.
Salmon yang jual lahan ke BS,” ujar Pardi.

Sementara itu, Kepala Dusun Ilham yang mengantar Tim Media ke lokasi mengatakan bahwa dirinya sejak awal sudah tidak setuju dengan perusakan lahan manggrove.

“Selain ilegal, di sekitar lahan manggrove ada tambak udang yang dikelola masyarakat dengan nama Kelompok 20,” ujarnya.

Sementara itu, Sarkawi alias Olo berdalih jika dirinya berani memasukkan alat berat untuk merambah lahan manggrove karena sudah ada SKT dari Kepala Desa.

“Lahan ini udah ada Surat Keterangan Tanah (SKT) dari Kepala Desa Kwala Langkat, Makanya saya berani memasukkan alat berat (escavator) ke sini.

Kata Kades, lahan itu di luar dari zona hijau, Kalau benar ini lokasi tidak berijin, ya saya siap mundur,” ujar Sarkawi.

Kehadiran Tim Media ke lokasi sepertinya sudah bocor, karena operator escavator sudah menyembunyikan alat berat berupa escavator yang digunakan untuk merambah lahan manggrove.

Selain itu, operator escavator sudah terlihat ngumpul di rumah Sarkawi.

Reporter : Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment