Belasan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen, KOPPLING Minta PT SBGE Sei Balai Ditutup Sementara

Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Batu Bara (KOPPLING) menguak tentang kebocoran limbah milik PT Sei Balai Green Energy (PT SBGE) yang meluap hingga mencemari sekitar areal persawahan milik petani di Kecamatan Sei Balai Batubara, Sumut.

topmetro.news – Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Batu Bara (KOPPLING) menguak tentang kebocoran limbah milik PT Sei Balai Green Energy (PT SBGE) yang meluap hingga mencemari sekitar areal persawahan milik petani di Kecamatan Sei Balai Batubara, Sumut.

Rabu (13/3/2024), sekira pukul 14.25 WIB, kepada beberapa media, Ketua KOPPLING Muhammad Farhan mengungkap perihal kebocoran limbah akibat jebolnya tangki biogas milik PT SBGE. Hal itu bisa terbukti dengan temuan cairan berwarna coklat pekat kehitaman berasal dari pabrik pengolahan tepung tapioka itu.

Menurut kesaksian warga sekitar pabrik kala mendampingi Tim KOPPLING turun ke lokasi guna investigasi, limbah milik PT SBGE tersebut sudah meluap hingga ke jalan. Juga telah mencemari aliran persawahan warga yang berdekatan dengan pabrik.

Masih fakta lapangan, Ketua KOPPLING membeberkan, mereka menemukan belasan hektar tanaman padi persawahan sekitar PT SBGE terancam gagal panen. Hal itu akibat luapan limbah perusahaan tapioka tersebut yang sudah sering mengalir di sepanjang persawahan.

Oleh karenanya, KOPPLING mendesak supaya Dinas Lingkungan Hidup Batubara bersama Polres Batubara segera menyegel dan menutup sementara pabrik pengolahan tapioka atau Bio Ethanol milik PT SBGE, karena jebolnya tangki biogas tersebut.

“Yang kita khawatirkan nantinya luapan limbah PT SBGE tidak hanya meluap ke jalan dan ke sawah warga. Namun juga mengalir dan mencemari air sumur warga,” pungkas Muhammad Farhan.

Ganti Rugi

Selanjutnya KOPPLING juga meminta agar dinas terkait dan penegak hukum tidak main mata dengan pengusaha. Segera ambil tindakan tegas terhadap PT SBGE sampai mereka membenahi instalasi pengolahan limbahnya. Sembari mengganti rugi dan melakukan pemulihan lahan warga yang sudah terdampak tercemari limbah.

Sementara itu, senada dengan Muhammad Farhan, salah seorang tokoh pemuda Batubara, juga merupakan aktivis lingkungan hidup di wilayah Sumbagut, Nazli Aulia SH, secara tegas minta Kapolres Batubara untuk segera menyelidiki penyebab meledaknya tabung biogas dari produksi Bio Ethanol PT SBGE beberapa waktu lalu.

“Kita wajib heran. Kenapa sampai pada saat ini tidak ada ‘police line’ ataupun garis polisi di seputar tempat kejadian perkara. Aneh rasanya jika polisi di Batubara tidak mengetahui tentang insiden tersebut,” ungkapnya.

Maka sebab itu, legal pula rasanya bila Nazli meminta Polres Batubara segera melakukan penyelidikan terkait penyebab meledaknya tabung biogas berukuran besar di PT SBGE.

Sedang sehubungan dengan kebocoran limbah dari tangki milik PT SBGE itu, jika tidak ada tindakan tegas secepatnya oleh pihak berwenang, maka tak segan pihaknya bersama KOPPLING akan mengangkat persoalan ini hingga ke ranah nasional. Bahkan ke kancah internasional seperti ke WHO ataupun UNEP PBB.

reporter | Bima Pasaribu

Related posts

Leave a Comment