topmetro.news – Dengan memukul gondang, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim bersama Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa E Aminudin Aziz membuka secara resmi Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN), Kamis (2/5/2024), di Jakarta.
FTBIN ini mengusung tema, ‘Melestarikan Bahasa Daerah, Menjaga Kebinekaan Indonesia’.
Hadir dalam kegiatan ini, Kadis Pendidikan Humbahas Drs Jonny Gultom mewakili Bupati Humbahas. Kemudian, dua peserta dari Humbang Hasundutan ikut diundang, dengan materi yang ditampilkan adalah, berpidato dan bercerita pendek menggunakan Bahasa Batak Toba.
Sebagai penampil pidato adalah Miracle Bright Silaban dari SD 173315 Silaban Kecamatan Lintongnihuta. Sedangkan cerita pendek oleh Sry Kawani Sitohang dari SMPN 3 Pollung.
FTBIN merupakan bagian dari kegiatan diseminasi pelindungan bahasa yang diharapkan menjadi media untuk menyosialisasikan kegiatan pelindungan bahasa daerah yang dilaksanakan Badan Bahasa dan pemerintah daerah, terutama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD).
“Program revitalisasi bahasa daerah dan FTBIN tidak hanya melestarikan bahasa daerah. Tetapi juga meningkatkan derajatnya dengan mendorong penggunaannya secara kreatif oleh adik-adik pelajar,” jelas Nadiem.
Penyelenggaraan FTBIN ini merupakan implementasi dari Merdeka Belajar Episode Ke-17 Revitalisasi Bahasa Daerah. Di mana pelaksanaannya mulai dari tingkat daerah secara berjenjang sampai ke tingkat nasional.
Selama kurun waktu empat tahun ini, Kemendikbud Ristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah merevitalisasi 72 bahasa daerah di 226 kabupaten/kota di Indonesia.
Tidak hanya itu. FTBIN juga telah melibatkan lebih dari 9,6 juta partisipasi yang terdiri dari pelajar, guru dan pegiat bahasa daerah.
“Setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah bahasa daerah yang berhasil kita revitalisasi. Capaian ini tentunya bukan prestasi Kemendikbud Ristek, tapi buah dari gotong royong kita semua dalam memajukan bahasa daerah. Potensi bahasa daerah sebagai ekspresi budaya perlu terus digali dan dieksplorasi ke depannya,” jelas Mendikbud Ristek Nadiem.
reporter | SM Pakpahan