Golkar Lebih Pilih Bobby Nasution Bukan Ijeck di Pilkada Sumut, Hardi Mulyono: Benar-benar Pelecehan!

TOPMETRO.NEWS – Bobby Nasution, Walikota Medan yang diusung DPP Partai Golkar untuk maju menjadi bacagubsu (bakal calon gubernur Sumatera Utara) dianggap pelecehan dan menyakiti hati para kader partai pohon beringin itu di Sumut.

Padahal beberapa waktu lalu, Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah menerbitkan rekomendasi sebagai Bacagubsu kepada Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajeckshah (Ijeck) dan M Bobby Nasution. Selanjutnya Bobby Nasution pun mendaftar menjadi anggota Partai Gerindra dan didukung Gerindra sebagai Bacagubsu.

Sialnya, DPP Golkar justru memutuskan ikut mendukung Bobby Nasution sebagai Bacagubsu, bukan Ijeck. Baca Juga: Bukan Ijeck, Golkar Resmi Dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024 Hal inilah yang menimbulkan kekecewaan terhadap kader Partai Golkar di Sumatera Utara.

baca pula | Wow, Golkar Resmi Dukung Bobby Nasution Maju di Pilkada Sumut 2024

Ini diakui Kader Senior Golkar Sumut, Assoc Prof Dr KRT H Hardi Mulyono Surbakti, MAP. Pihaknya mengakui harus menelan pil pahit sekaligus kecewa dan menyesali Keputusan DPP Partai Golkar yang tidak mengusung kader terbaiknya untuk maju pada Pilgubsu 27 November 2024 mendatang.

Hardi Mulyono kepada pers di Medan pada Jumat 21 Juni 2024 menegaskan penolakan terhadap Keputusan DPP Partai Golkar yang mengusung dan mencalonkan Bobby Nasution sebagai Bakal Calon Gubsu (Bacagubsu) pada Pilgubsu 27 November 2024 itu.

Keputusan DPP Golkar ini, kata Hardi Mulyono, sudah melecehkan kerja keras seluruh kader Golkar Sumut untuk membesarkan Partai Golkar, terutama sudah jadi pemenang pada Pileg 2024. Sikap tegas ini dilontarkan mantan Sekretaris Dewan Pertimbangan DPD Golkar Sumut tersebut merespons Keputusan DPP Partai Golkar yang mendukung Bobby Nasution, pada 19 Juni 2024 sebagai Bacagubsu.

Kebijakan DPP Golkar ini, menurut Hardi Mulyono, jelas sebuah pelecehan. Pelecehan ini tak cuma untuk Ijeck yang sudah berhasil membawa Partai Golkar sebagai pemenang pada Pileg 2024.

baca pula | Bobby Nasution Minta Kolaborasi Selesaikan Stadion Teladan Tepat Waktu

Tapi, tetapi juga pelecehan terhadap seluruh kader Golkar Sumut yang sudah bersama-sama berjuang membesarkan Partai Golkar Sumatera Utara. Kekecewaan para kader Golkar Sumut, lanjut eks Rektor UMN Al-Washliyah Medan itu, kian memuncak karena hasil survei yang konon menjadi rujukan Keputusan DPP Golkar itu tidak pernah diberitahu kepada para kadernya. Kita (red, Golkar Sumut), sambung Hardi Mulyono, tidak pernah tahu, bagaimana bentuk survei, atau bagaimana hasil survei sesungguhnya.

Politisi sarat pengalaman ini pun merasa sangat heran, kenapa DPP Partai Golkar tidak mendukung kader terbaiknya sendiri. Padahal, kata Hardi Mulyono, yang juga mantan anggota DPRD Medan dan DPRD Sumut itu, Golkar Sumut merupakan partai pemenang di Pileg 2024.

Hal ini, menurutnya, sangat jelas bahwa DPP Partai Golkar sudah melecehkan dan bertindak semena-mena, yang mungkin saja dikarenakan sarat kepentingan tertentu.

baca pula | DPD Partai Golkar Taput Kunjungi Penjabat Bupati Dr Dimposma Sihombing

Terkait Keputusan DPP Partai Golkar ini, Hardi Mulyono tegas menolak Keputusan itu.

Hardi pun sedang mempertimbangkan ke luar dari keanggotaan Partai Golkar. Kalau kader yang lain, menurut Hardi Mulyono, dirinya tak tahu persis apakah mereka akan menolak atau diam saja karena jadi kader penakut.

Hardi Mulyono bernada geram menambahkan sesungguhnya akan lebih elegan dan terlihat fair apabila DPP Partai Golkar tetap mengusung Musa Rajeckshah alias Ijeck sebagai Bacagubsu untuk bertarung dengan Bobby Nasution di Pilgubsu 2024. Terlebih, katanya lagi, Bobby Nasution sudah didukung Gerindra, Demokrat dan PAN.

baca pula | Detik Terakhir FIY Berhasil Daftarkan Diri Sebagai Bacalon Bupati Batubara di DPD Golkar Sumut

Dia mendesak Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, kalau tak bisa membatalkan pencalonan Bobby Nasution karena alasan subjektif, Airlangga Hartarto harus memperjuangkan posisi jabatan yang lebih tinggi kepada Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajeckshah, mengingat kerja keras dan pengorbanannya memenangkan Partai Golkar di Sumut.

Kalau tidak, tegasnya, Airlangga Hartarto benar-benar pemimpin yang tak bisa dipercaya.***

reporter | dpsilalahi

Related posts

Leave a Comment