TOPMETRO.NEWS – Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta mencatat sekitar 8.000 warga Jakarta menderita AIDS. Jumlah itu terhitung dari Desember 2016 terus terjadi peningkatan.
“8.656 Warga Jakarta menderita AIDS berdasar data Desember 2016. Jumlah ini terus meningkat,” ujar Ketua KPAP DKI Asep Syarifudin di Jakarta, Selasa (1/8).
Asep menambahkan, jumlah warga yang menderita Aids itu merupakan warga dengan usia produktif yakni dari 18 sampai 45 tahun.
Menurut Asep penyebab utama penyebaran penyakit yang menyerang sistem imunitas tubuh prilaku seks berisiko.
“Pemicunya prilaku seks beresiko. Itu seks bebas, kemudian beli (jasa) seks, tidak menggunakan kondom, menggunakan jarum suntik bergantian,” imbuh Asep.
Lebih lanjut, Asep mengatakan untuk menekan angka pertumbuhan Orang Dengan AIDS (ODA), KPAP DKI akan melakukan beberapa program diantaranya program pencegahan.
Menurutnya diperlukan edukasi untuk melakukan perubahan prilaku masyarakat agar terhindar dari penyakit itu.
“Programnya pertama pencegahan kemudian test VCT (Voluntary Counseling and Testing) untuk mengetahui apakah seseorang itu kena HIV atau tidak, untuk stop HIV nya dan perubahan prilaku supaya masyarakat itu kita semata-mata untuk menyelesaikan penyakit. Kan HIV AIDS itu yang utama bagaimana perilaku,” jelas Asep.
Dikatakan, pihaknya akan memberi terapi bagi ODA dan pendampingan selain melakukan tes VCT.
Menurutnya dengan pendekatan personal, maka diharapkan penularan dapat dicegah.
“Yang jelas setelah VCT, kita ada pengobatan kita terapi. Kita catat temen-temen kita yang bermasalah, dalam hal ini ODA nya. Nah orang orang seperti itu kan kita gugah sebaik mungkin sebanyak mungkin kita raih. Kita dekati, kita obati supaya tidak menular kepada yang lain,” tutup Asep. (tmn)
