Warga Selamat Ujung Resah, Tanah Galian Drainase Tak Dibersihkan

TOPMETRO.NEWS – Proyek pembuatan drainase di Jalan Selamat Ujung Kelurahan Sitirejo Kecamatan Medan Amplas menimbulkan polemik di kalangan warga.

Pasalnya, warga Jalan Selamat Ujung menilai pengerjaan proyek tersebut terkesan tidak memperdulikan warga dan pemborong terkesan menodong.

“Kami tidak tahu siapa pemborongnya, tak ada plang pengerjaan proyeknya, kami beranggapan bahwa pemborongnya seperti penodong, bayangin saja tanah hasil galiannya dibiarkan menggunung sampai warga mau lewat saja susah, ditambah lagi sering hujan, jadi licin itu. Sudah banyak orang yang terpeleset disitu, hari ini saja sudah lima,”ujar Ramli Tanjung saat ditemui, Selasa, (8/8.2017).

Ramli menambahkan dirinya beserta beberapa warga lain sudah mendatangi pemborong proyek tersebut untuk membicarakan hal tersebut, namun lanjutnya dalam pembicaraan tersebut, warga sempat bersitegang dengan mandor proyek tersebut.

“Sempat ribut kami sama mandor itu, kami sudah kesal sama mereka, bayangin saja mau jalan kerumah sendiri pun sulit. Titi rumahpun diputus sama mereka tanpa dikasih titi sementara itu ada titi karena saya yang ambil sendiri, saya buka kedai disini, gara-gara itu saya sampai menutup kedai saya. Orang tak bisa jalan, bagaimana pulak mau ke kedai saya,” sambungnya.

Dirinya bersama warga pun berharap kepada pemborong untuk merubah cara kerjanya.

“Kami dukung pengerjaan ini, tapi ubahlah cara kerjanya, tahun lalu pun ada juganya proyek seperti ini, tapi karena cara kerjanya bagus kami warga pun tak segan memberikan sekedar teh manis dan gorengan,” lanjutnya.

Sementara itu, Mandor proyekMaryono Yusman saat ditemui di lokasi proyek mengatakan bahwa pihaknya dalam hal ini sudah berkomunikasi dengan Kepala Lingkungan.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Kepling, mengenai warga ya itu urusan kepling lah,” ujarnya singkat.

Dirinya pun membantah kalau pihaknya telah membongkar titi warga tanpa izin.

“Ah siapa yang bilang gitu, tak benar itu. Kami sudah koordinasi kok. Cuma ya masyarakat harus sabar, ini jalan sempit, sementara dalamnya galian itu 3 meter, ini kan pelan-pelan kami angkat. Karena kami menunggu truck dari dinas PU untuk diangkat,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan 9 Kelurahan Sitirejo III Medan Amplas Abdul Jalil menyebutkan bahwa permasalahan ini hanya sekadar masalah komunikasi.

“Masalahnya hanya komunikasi kok ini, nanti dicari solusinya,” ucapnya singkat.(TM/04)

Related posts

Leave a Comment