Mubes dan Reuni Akbar Ika Sadaya Unpad 2025 Meriah dan Sukses 

TOPMETRO.NEWS – Musyawarah Besar (Mubes) dan Reuni Akbar Ikatan Alumni Sastra – Ilmu Budaya (Ika Sadaya) Universitas Padjadjaran (Unpad) terlaksana dengan sukses dan meriah.

Catatan: Desmanjon Purba, S.S.

Kegiatan ini berlangsung di kampus Fakultas Imu Budaya (FIB) Unpad, Jatinangor, Sumedang, pada Jumat 14 Feburari 2025 hingga Sabtu 15 Februari 2025.

Hari pertama,  Jumat 14 Februari 2025 itu, kegiatan diawali dengan acara Mubes Ika Sadaya Unpad yang digelar Aula Pusat Study Bahasa Jepang FIB Unpad dan dihadiri perwakilan alumni dari seluruh jurusan Fakultas Sastra – Fakultas Ilmu Budaya Unpad.

Di sana, peserta Mubes berhasil menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Ika Sadaya Unpad dan memilih ketua umum Ika Sadaya Unpad masa bakti 2025-2029.

Di AD/ART Ika Sadaya Unpad, terkait dengan waktu pendirian Ika Sadaya Unpad ada pada pasal 2.

Peserta Mubes Ika Sadaya Unpad sepakat untuk menetapkan bahwa perkumpulan Ika Sadaya Unpad didirikan sejak 28 Oktober 1966.

Personalia Komisi A yang kebagian tugas membahas dan merumuskan AD/ART Ika Sadaya Unpad antara lain Teh Atik Ambarwati (Sastra Iggris 1997); Kang Desmanjon Purba (Sastra Rusia 1997), Kang Aep Sofyan (Sastra Sejarah 1988), dan lainnya.

Komisi A mengajukan narasi dan dasar pertimbangan penetapan tanggal 28 Oktober 1966 untuk kemudian ditetapkan dalam Sidang Pleno Mubes Ika Sadaya Unpad.

Menurut Komisi A, tanggal 28 bulan Oktober dipilih karena fokus kajian dalam sastra dan ilmu budaya Unpad pada dasarnya adalah unsur bahasa, sastra, sejarah, dan budaya.

Dari sisi bahasa dan sejarah, Oktober ditetapkan pemerintah sebagai bahasa dan sastra. Hal ini merujuk pada 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, dan ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia.

Dalam hal ini, alumni Sadaya Unpad sebagai insan abdi masyarakat harus mampu menjadi pembina nusa bangsa dan dituntut untuk tetap mampu menempatkan kepentingan negara Indonesia di atas kepentingan lainnya.

Meski lebih banyak memiliki jurusan bahasa asing tapi alumni Sadaya Unpad harus menjunjung falsafah, “berakar kuat pada tradisi lokal namun tetap unggul dalam skala global”.

Peserta Mubes seperti pangajuan tim Komisi A, juga menetapkan tahun 1966 sebagai tahun berdirinya Ika Sadaya Unpad.

Tahun 1966 diperkirakan sudah ada sejumlah alumni/lulusan Fakultas Sastra setelah Fakultas Sastra Unpad telah dibuka 8 tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1958.

Selain itu, menurut Komisi A, tahun 1966 ini terjadi peristiwa penting di Indonesia yaitu menegakkan marwah ideologi Pancasila.

Tahun 1966 diselenggarakan Sidang Umum IV MPRS  di Istora Senayan pada 20 Juni sampai 5 Juli 1966 menghasilkan 24 ketentuan.

Salah satunya Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan sebagai Organisasi terlarang di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Paham atau Ajaran Komunis/Marxisme Leninisme.

“28 Oktober 1966 adalah angka-angka yang penuh nilai dan makna bagi bangsa Indonesia sekaligus untuk Ika Sadaya Unpad,” sebut Aep Sofyan alumni Sejarah Unpad kepada peserta Mubes Ika Sadaya Unpad 2025.

Sekilas Fakultas Sastra – Fakultas Ilmu Budaya Unpad

Fakultas Sastra Unpad berdiri pada tahun 1958. Fakultas ini terus berkembang dan beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Transformasi menjadi Fakultas Ilmu Budaya pada tahun 2012 menandai upaya dalam mengakomodasi kompleksitas dan interseksionalitas kajian budaya melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin, dan transdisiplin yang lebih kritis, inklusif, serta sensitif terhadap perbedaan.

Diinformasikan, jurusan Sastra Indonesia Unpad didirikan pada tahun 1958 bersamaan dengan berdirinya Fakultas Sastra Unpad. Jurusan Sastra Sunda, Sastra Inggris, Sastra Sejarah, dan Sastra Perancis berdiri pada tahun 1960.

Tahun 1964, Fakultas Sastra Unpad mengembangkan Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman dan Jurusan Bahasa dan Sastra Arab.

Sebelumnya, tahun 1962 Fakultas Sastra Unpad sebagai hasil integrasi dari APABA (Akademi Pendidikan Ahli Bahasa Asing) mendirikan Jurusan Sastra Jepang, Rusia, dan Cina.

Persis 19 April 1962 didirikan Jurusan Antropologi di Fakultas Sastra Unpad. Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman serta Jurusan Bahasa dan Sastra Arab dikembangkan Fakultas Sastra sejak tahun 1964.

Tahun 1968, jurusan bahasa dan sastra Cina karena tenaga edukatifnya tidak memadai, minat calon mahasiswa kurang, dan situasi politik memang tidak menunjang. Pada 9 Juli 1984, Jurusan Antropologi dari Fakutas Sastra pindah ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad.

Selanjutnya, Program Studi Bahasa dan Budaya Tiongkok FIB Unpad merupakan program studi termuda di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad.

Sarjana Terapan Bahasa dan Budaya Tiongkok berdiri pada 21 Juli 2016 dengan visi “Menjadi program studi unggul berbasis Bahasa dan Budaya Tiongkok dalam bidang pariwisata yang mampu bersaing di tingkat nasional dan regional pada tahun 2024.”

Tetapkan Lambang Ika Sadaya Unpad

Selain menetapkan hari lahirnya Ika Sadaya Unpad, Mubes Ika Sadaya Unpad 2025 juga menetapkan lambang Ika Sadaya yang telah tersosialisasi sejak Reuni Akbar Ika Sadaya Unpad tahun 2016 lalu.

Lambang Ika Sadaya Unpad berbentuk jari tangan dengan salam ‘metal’, namun bisa diasosiakan juga sebagai lambang perahu dan/atau burung merpati. Perahu melambangkan kebebasan dan petualangan/perjalanan kehidupan, sedangkan burung merpati umumnya dikaitkan dengan kedamaian, keharmonisan, dan ketenangan.

Penjelasan lambang Ika Sadaya Unpad dipaparkan Doni Sutardiana, Alumni Sastra Rusia Unpad dan kemudian dicantumkan secara resmi dalam AD/ART Ika Sadaya Unpad.

Nuning Hallet, Ph.D. Ketua Umum Terpilih Ika Sadaya Unpad

Sedikitnya 5 calon Ketua Umum Ika Sadaya Unpad Masa Bakti 2025-2029 yang ditetapkan Sidang Pleno Mubes Ika Sadaya Unpad 2025.

Merekalah Desmanjon Purba Tondang (Alumni Sastra Rusia, 1997),  Bilal Fadhillah (Alumni Bahasa dan Budaya Tiongkok, 2017), Yuszak M. Yahya (Alumni Sastra Indonesia, tahun 1999),  Andre Sudradjat (Alumni Sejarah, tahun 2003) dan Nuning Hallett (alumni Sastra Jepang, tahun 1992).

Hasil pemungutan suara pada Mubes Ika Sadaya 2025 menempatkan  Nuning Hallet, Ph.D. sebagai Ketua Umum terpilih karena berhasil meraih dukungan suara tertinggi.

Pimpinan Sidang yang diketuai Budi Hermawan Alumni Sastra Arab Unpad mengatakan ketua umum terpilih diperkenalkan sekalian dikukuhkan di hadapan seluruh anggota Ika Sadaya Unpad yang hadir pada acara reuni akbar Ika Sadaya Unpad, Sabtu (15/2/2025).

Pada Sabtu (15/2/2025), acara pengukuhan ditandai dengan penyerahan bendera pataka Ika Sadaya Unpad dari Dekan FIB Unpad Prof. Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., Ph.D. kepada Nuning Hallet, Ph.D yang turut disaksikan Wakil Ketua Umum DPP IKA Unpad Yuszak M. Yahya. Yuszak sebelumnya didapuk sebagai caretaker Ketua Umum Ika Sadaya Unpad yang bertugas mempersiapkan kegiatan Mubes dan Reuni Akbar Ika Sadaya Unpad 2025.

Ketum Ika Sadaya Unpad terpilih Nuning Purwaningrum Hallet adalah kelahiran Bandung 23 Januari 1973 sempat dikenal sebagai Asisten Profesor University at Buffalo Amerika Serikat.

Dia, ibu dari 3 orang putri yang dikenal sebagai spesialis pembuka pasar start up/investasi baru di Indonesia. Di pemerintahan, Nuning dikenal sebagai perwakilan diaspora.

Nuning juga sempat menjabat Executive Director Yayasan Diaspora Indonesia Global. Di lingkungan sosial dia seorang Social Enterpreuneur di bidang ketenagakerjaan.

Kabinet Ika Sadaya Unpad dibawah kepemimpinan Nuning akan membangun organisasi dan program kerja agile, adaptif, dan relevan yang dapat mewakili aspirasi 6 dekade dan 4 generasi (X, Y, Z, dan A).

H2S Selalu Semarak

Reuni Akbar Ika Sadaya Unpad selalu diisi dengan acara Hari-hari Sastra (H2S) untuk menyemarakkan suasana. Reuni Akbar  2025 ini, menampilkan banyak penyanyi dengan musik berkelas dari panggung blue stage (amfiteater) dan hadirin pun tampak menikmatinya.

Aneka produk dan makanan dijajakan di stand bazzar di parkiran FIB Unpad. Suasana parkiran Unpad bak pasar kaget.

Kegiatan alumni mengajar juga dimanfaatkan mahasiswa FIB Unpad untuk mendapatkan informasi menarik dari senior alumni terkait enterpreneurship industri digital, diplomasi dan diaspora networking, jurnalistik dan penyiaran, serta seni dan industri hiburan.

Para pengajar dalam program ini adalah para alumni Sastra – Ilmu Budaya Unpad yang expert dan berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Selain acara itu, panitia Mubes dan Reuni Akbar Ika Sadaya Unpad juga melaksanakan kegiatan Dondar yaitu Donor Darah dari para alumni untuk sesama yang membutuhkan.

Carnaval yang dipersembahkan setiap jurusan di FIB Unpad, puisi, tari dan musik tradisional Sunda, dan banyak atraksi lainnya juga sangat menarik perhatian pengunjung. ***

*) Penulis, peserta Mubes Ika Sadaya Unpad perwakilan alumni Sastra Rusia 1997 dan  Tim Komisi A untuk Membahas dan Merumuskan AD/ART Ika Sadaya Unpad di Mubes Ika Sadaya Unpad 2025, sekaligus ‘eks’ Calon Ketua Umum Ika Sadaya Unpad 2025.

Related posts

Leave a Comment