TOPMETRO.NEWS – Kepala Inspektorat Sumut OK Henry menegaskan akan memberi sanksi tegas kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 2 dan 13 Medan jika benar menemui kejanggalan dalam sistim penerimaan murid baru secara online di sekolah itu.
“Besok, (red, hari ini Kamis 31 Agustus) dua Kepala Sekolah itu akan kita panggil dan mintai keterangan. Dan Tim Inspektorat akan turun ke sekolah itu mencari fakta akurat. Apabila benar temuan itu ada seperti yang dilakukan Ombudsman maka tindakan hukumnya pidana dan PP 53,” tegas OK Hendry (foto) kepada TOPMETRO.NEWS via ponselnya, Rabu (30/8).
Disebutkan OK Henry, desas-desus penyimpangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online yang dilakukan Dinas Pendidikan Provsu itu di semua Sekolah Menegah Atas (SMA) di Sumatera Utara ini sebenarnya sudah masuk dalam tahap pemeriksaan pihak Inspektorat.
Namun, dalam kaitan ini diminta OK Henry masyarakat diminta tetap tenang dan apabila temuan itu jelas menyalah pihak tidak main-main dan segera mengambil tindakan tegas.
Sebelumnya, OK Henry juga sudah mendengar Ombudsman Perwakilan Sumut sudah menermukan ratusan siswa sisipan di dua SMA Negeri di Medan. Temuan tersebut didapati ketika Ombudsman melakukan sidak ke SMAN 2 Medan dan SMAN 13 Medan, Senin (29/8/2017). Siswa tersebut masuk di luar jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online.
Dalam temuannya itu Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Sumatera Utara, Abyadi Siregar mendapat laporan dari masyarakat adanya siswa sisipan di dua sekolah itu.
“Ternyata benar informasi masyarakat tentang penambahan siswa di dua sekolah ini di luar jalur PPDB online. Padahal PPDB online ini adalah mekanisme yang ditetapkan Dinas Pendidikan Sumut untuk menerima siswa baru tahun pelajaran 2017/2018,” ujarnya.
Disebutkan, di SMAN 2 Medan ada 180 siswa sisipan yang dibagi dalam 5 kelas dengan satu kelas masing-masing berjumlah 36 siswa.
Sementara di SMAN 13 Medan, Ombudsman menemukan 2 kelas tambahan yang berisikan 72 siswa.
Hal disimpulkan berdasarkan adanya perbedaan jumlah kuota siswa yang diterima dari jalur PPDB online dengan siswa yang ada di sekolah.
”Artinya, melihat adanya dugaan permainan di sekolah SMA maka tim yang diturunkan akan bekerja maksimal dan Kepala Dinas Pendidikan Provsu Arsyad Lubis pun akan kita panggil.”
“Saya akan panggil semuanya dan persoalan ini akan dibeberkan kepada publik. Diminta semua bersabar,” pinta OK Henry.(erris)