topmetro.news, Langkat – Pemberantasan peredaran gelap narkotika, yang akhir-akhir ini gencar dilakukan Polda Sumut, khususnya di 2 wilayah, yakni Langkat dan Binjai, mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.
Berbagai cara dilakukan para bandar narkoba untuk terus mencoba mengedarkan secara gelap berbagai jenis narkotika ke wilayah Provinsi Sumatera Utara, bahkan hingga melibatkan anak di bawah umur.
Contohnya, Polda Sumut belum lama ini melakukan pengungkapan dan penangkapan sebanyak 190 kg sabu dari kapal nelayan di Perairan Langkat. Hal ini, disampaikan saat paparan konferensi pers pengungkapan kasus narkorba periode 1 Januari-19 Agustus 2025, Rabu (20/8/2025) di Mapolres Langkat.
Konferensi pers dibuka Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan. Dia menyampaikan bahwa permasalahan penyalahgunaan dan peredaran narkotika di Indonesia menjadi perhatian Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
“Permasalahan peredaran narkotika di Indonesia, menjadi perhatian bapak Presiden Prabowo Subianto, dan ini bagian dari Astacita ke tujuh, tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, judi dan penyeludupan. Sehingga, Polda Sumatera Utara, Polres Langkat, dan Polres Binjai, melakukan pengungkapan kasus narkotika periode 1 Januari-19 Agustus 2025,” ujar Kombes Pol Ferry Walintukan.
Lanjut Ferry, ada pun pengungkapan yang dilakukan adalah sebanyak 429 kasus dengan jumlah tersangka 534 orang
Total kasus dan tersangka itu, diamankan oleh Polda Sumut, Polres Langkat dan Polres Binjai. “Sedang estimasi jiwa yang berhasil diselamatkan atas pengungkapan peredaran narkoba yang telah dilaksanakan sebanyak 1.533.564 jiwa. Kemudian estimasi nilai yang berhasil diselamatkan adalah Rp298.361.400.000,” paparnya.
Paparan konferensi pers itu kemudian dlanjutkan oleh Direktur Reserse Narkotika Poldasu Kombes Pol Jean Calvin Simanjuntak. Dia menjelaskan ada tangkapan dilakukan di perairan lepas pantai wilayah Langkat dengan menggunakan kapal nelayan Oskadon dan di dalamnya terdapat 190 kg sabu. Menurut informasi, sabu itu akan dibawa ke Langkat.
Dalam paparannya, selama 1 Januari -19 Agustus 2025, Kombes Jean Calvin menyampaikan setidaknya ada 206 kg sabu, 70 ribu butir Ekstasi dan 9.000 butir Happy Five, kokain 170 gram, dan daun ganja kering, serta ada beberapa botol minuman keras, yang diamankan dari tempat hiburan malam.
Dia menambahkan, wilayah Kabupaten Langkat dan Binjai menjadi perhatian utama Polda Sumut. Karena di Langkat dan Binjai terdapat barak-barak tempat peredaran dan mengkonsumsi narkoba. Mereka juga sudah melakukan penggerebegan narkoba di tempat-tempat hiburan atau cafe.
“Ada lima hal menarik di wilayah Langkat dan Binjai. Menarik Pertama, masuknya narkoba melalui perairan, menarik kedua banyaknya cafe-cafe, menarik ketiga transaksi dilakukan melalui media sosial, tempat hiburan malam. Dan menarik kelima, menggunakan pengawasan yang berlapis, dan tidak jarang memanfaatkan anak dibawah umur,” paparnya.
Sehingga, tambah Kombes Jean Calvin, kolaborasi dan koordinasi pemberantasan narkoba tidak dapat dilakukan sektoral-sektoral saja. Langkat dan Binjai tidak akan dibiarkan bergerak sendirian dan harus diperkuat dengan Polda Sumut.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo SH SIK MSi, menambahkan Polres Langkat terbaru berhasil mengungkap peredaran narkoba jenis sabu seberat 1 kg pada 19 Agustus 2025 pukul 23.30 WIB di Jalan Medan – Banda Aceh, tepatnya di Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Sementara itu, Kapolres Binjai AKBP Bambang C Utomo SH SIK MSi, berhasil mengungkap 160 kasus dengan tersangka 287 orang. Sedangkan barang bukti yang diamankan 2.129 gram sabu, 105,49 gram ganja dan 1.256,75 butir Ekstasi.
Dalam konferensi pers tersebut, selain Dirresnarkoba Polda Sumut dan Kabid Humas Polda Sumut, juga hadir Bupati Langkat H Syah Afandin SH, Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo, Kapolresta Binjai AKBP Bambang C Utomo, Walikota Binjai diwakili Kepala Kesatuan dan Bangsa Kota Binjai, Kepala BNN Kabupaten Langkat, Kepala BNN Kota Binjai, serta Kepala KPPBC TMC Medan.
reporter | Rudy Hartono