Topmetro.news, SERGAI – Pemerintah Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), terus menunjukkan komitmennya dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan ibu hamil.
Kepala Desa Pekan Tanjung Beringin, Ir. Indra Syahputra, saat dikonfirmasi Sabtu (13/9/2025) malam, menyampaikan bahwa pihaknya bersama para kader Posyandu dan kader stunting bekerja secara maksimal melalui berbagai program. Mulai dari sosialisasi pola hidup sehat, pemberian makanan bergizi untuk balita, pemeriksaan rutin ibu hamil, hingga pemberian vitamin.
“Harapan kami sederhana, ibu dan anak balita tumbuh sehat. Untuk itu, segala upaya kami lakukan agar dapat mengurangi risiko balita stunting dan ibu hamil kurang sehat,” ujarnya.
Indra menjelaskan, pada Juni 2025 lalu pihaknya melalui kader Posyandu dan kader stunting melakukan pendataan langsung dari rumah ke rumah di 15 dusun wilayah kerja Desa Pekan Tanjung Beringin. Hasilnya tercatat sebanyak 787 balita usia 0–5 tahun serta 62 ibu hamil. Data tersebut kemudian diikutsertakan dalam sosialisasi serta didorong untuk aktif mengikuti kegiatan Posyandu maupun Posyandu ILP.
Hasil kerja keras para kader mulai terlihat. Hingga September 2025, dari data awal 37 balita yang tergolong stunting, kini tersisa 14 balita atau sekitar 1,77 persen dari total balita, turun dari angka sebelumnya 2,92 persen. Bahkan, dua Posyandu yakni Posyandu Cemara 6 (melayani Dusun V dan VI) serta Posyandu Cemara 7 (melayani Dusun VII, VIII, dan X) kini sudah dinyatakan bebas stunting.
Sementara itu, dari total 62 ibu hamil yang terdata, masih terdapat enam orang yang masuk kategori kurang sehat.
“Pencapaian ini berkat kerja keras para kader. Tanpa upaya sosialisasi pola asuh, pemberian makanan bergizi, dapur gizi dengan menu kreatif, serta Posyandu yang rutin dan aktif setiap bulan, tentu capaian ini tidak akan terwujud,” kata Kades Indra.
Ia merinci, saat ini terdapat 42 kader Posyandu yang bertugas di tujuh Posyandu Cemara dan Posyandu ILP, 15 kader stunting, serta enam kader khusus dapur gizi. Semua bekerja sama dalam satu tujuan, mempercepat penurunan angka stunting di desa.
Indra juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut mendukung, terutama bidan desa, penyuluh BKKBN, serta perusahaan Aqua Farm yang secara konsisten memberikan bantuan CSR berupa daging ikan nila untuk diolah kader dapur gizi.
“Membangun infrastruktur desa memang penting, tapi pembangunan SDM jauh lebih penting. Kami ingin anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan ceria,” pungkasnya.
Reporter | Fani