topmetro.news, Tapaktuan–Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus membuktikan keberadaannya sebagai solusi nyata bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan dan menjadi bukti negara hadir untuk rakyatnya. Staf Tata Usaha di SMP Negeri 1 Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan, Hamidi (46), saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan setelah mengalami kecelakaan tunggal.
Warga Desa Seubadeh, Kecamatan Bakongan Timur ini mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap pelayanan yang ia terima melalui Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
“Saya mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu saat hendak pulang kerumah dari tempat saya bekerja. Di tengah perjalanan, sepeda motor yang saya kendarai tidak sengaja masuk ke dalam lubang, sehingga saya kehilangan kendali dan akhirnya terjatuh sendiri. Setelah kejadian itu, saya langsung dibawa ke Puskesmas terdekat oleh warga sekitar untuk mendapatkan pertolongan pertama. Alhamdulillah, petugas di Puskesmas cepat tanggap dalam memberikan pelayanan awal kepada saya, karena kondisi saya membutuhkan penanganan lebih lanjut, saya langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan oleh petugas Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur,” ujar Hamidi.
Saat ditemui di ruang perawatan rumah sakit, Hamidi menuturkan bahwa dirinya telah dirawat inap selama empat hari. Meski berada dalam kondisi pemulihan, ia tetap semangat bercerita mengenai pengalaman pertamanya menggunakan fasilitas rawat inap melalui Program JKN.
“Sejak hari pertama saya dirawat di sini, pelayanannya sangat baik. Perawat dan dokter semuanya ramah dan profesional. Mereka melayani dengan sepenuh hati, tidak membeda-bedakan pasien. Saya merasa benar-benar diperhatikan dan dilayani dengan tulus. Tidak ada kendala sama sekali, semuanya berjalan lancar,” ungkap Hamidi.
Hamidi juga mengapresiasi kemudahan dalam proses administrasi pelayanan di puskesmas hingga di rumah sakit. Menurutnya, prosedur yang harus dilalui sangat sederhana dan tidak merepotkan.
“Pihak keluarga saya hanya menunjukkan KTP dan surat rujukan dari Puskesmas tempat saya pertama kali dirawat tanpa harus mengisi formulir ini itu untuk dapat dilayani. Tidak ada syarat yang berbelit-belit. Ini yang membuat saya dan keluarga merasa sangat terbantu. Prosesnya cepat, mudah, dan tidak membuat panik di tengah kondisi darurat seperti ini,” jelas Hamidi.
Sebagai peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN), Hamidi merasa sangat bersyukur telah terdaftar dalam program BPJS Kesehatan. Ia menyampaikan bahwa seluruh biaya pengobatan dan perawatan selama di rumah sakit ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan, tanpa ia harus mengeluarkan uang sedikit pun.
“Kalau bukan karena BPJS Kesehatan, saya tidak tahu bagaimana harus membayar semua biaya ini. Tapi alhamdulillah, semuanya gratis. Jika saya harus bayar sendiri, pasti akan sangat berat karena biayanya tidak sedikit. Tapi berkat program JKN, saya bisa berfokus pada pemulihan sembari mendapatkan perawatan yang layak tanpa harus memikirkan biaya,” kata Hamidi penuh haru.
Di akhir perbincangan, sebagai bentuk dukungan terhadap Program JKN, Hamidi menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak perlu ragu untuk menjadi peserta JKN dan memanfaatkan layanannya saat dibutuhkan.
“Kepada masyarakat, khususnya yang masih ragu atau belum terdaftar, saya ingin sampaikan jangan takut menggunakan layanan JKN. Ini hak kita sebagai warga negara, dan ini sangat membantu saat kita benar-benar membutuhkan, saya sudah merasakannya sendiri. Mari kita dukung bersama program ini, karena sangat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih juga kepada seluruh tenaga medis yang sudah merawat saya dengan tulus,” pungkas Hamidi.
Penulis | Erris
