DPRD Medan Usulkan Pembangunan Gedung Khusus Parkir di Tengah Kota

TOPMETRO.NEWS – Anggota Panitia Khusus (Pansus) P-APBD Medan Ahmad Arif menyarankan, Pemerintah Kota (Pemko) Medan membangun gedung khusus parkir kendaraan bermotor. Dengan dibangunnya gedung parkir di tengah kota, maka diyakini akan terlihat perubahan signifikan terhadap wajah Kota Medan.

“Ke depan jangan bicarakan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir. Mulai dari sekarang cobalah berpikir untuk membangun gedung perparkiran khusus di Kota Medan,” ujar Ahmad Arif saat rapat pembahasan R P-APBD 2017, dalam pembahasan bersama Dinas Perhubungan Kota Medan, di Ruang Badan Anggaran, Rabu (4/10/2017).

Menurutnya, bicara program parkir meter hanyalah wacana sia-sia. Sebab dari tahun lalu sudah intens dibahas namun tak kunjung terealisasi.

“Dishub dan Bappeda saya pikir sudah bisa berkoordinasi intens tentang wacana ini. Apalagi Kadis juga sering bolak-balik ke luar negeri dan melihat kota-kota di sana memiliki gedung parkir khusus. Saya kira kalau Medan mau maju dan wajah kota ini berubah signifikan, wacana ini bisa dibahas dalam APBD 2018,” ujar Anggota F-PAN DPRD Medan ini.

“Seperti Kuala Lumpur dan Penang, tidak ada lagi macet walau jalannya kecil-kecil. Di Medan tentu bisa dibuat seperti itu. Nantinya tidak ada lagi kendaraan parkir di tepi jalan. Jadi kita gak usah lagi bahas soal parkir tepi jalan, karena semua tidak signifikan dengan PAD kita,” ungkapnya.

Dihadapan Kadishub Medan Renward Parapat dan jajarannya, Arif mencontohkan eks gedung Perisai di Jalan Pemuda yang bisa dimanfaatkan Pemko untuk merealisasikan gedung perparkiran. Menurutnya, alternatif lain banyak gedung-gedung di Jalan Hindu dan sekitarnya yang bisa saja dibeli Pemko guna merealisasikan wacana dimaksud.

“Untuk apa Medan punya anggaran belanja Rp 2 triliun tapi hanya mengorek parit dan aspal jalan,” ujarnya seraya menyebutkan itu pekerjaan biasa. Usulan itu juga telah disampaikan tahun lalu dengan tujuan agar Kota Medan berubah signifikan.

Senada dengan itu, Anggota Pansus P-APBD lainnya Ilhamsyah memakai filosofi Medan layaknya dikasihani bukan dicintai, melihat tidak adanya perubahan wajah kota yang signifikan.

“Bagi orang yang kita cintai, tentu ada timbal baliknya untuk kita. Tapi kalau mengasihani ya ibarat kita bersedekah. Kurang lebih seperti itu filosofinya menurut saya, di mana setiap tahun kita tambah anggaran tapi tak ada perubahan yang nyata tentang wajah kota kita,” ujar Ketua F-Golkar DPRD Medan ini.

Menyambung gagasan Arif, Ilhamsyah menyarankan bisa saja dibuat di antara Lapangan Benteng sampai Lapangan Merdeka dibangun gedung parkir bawah tanah. Program itu bisa dikerjasamakan Pemko dengan pihak lain.

“Contohnya seperti di Malaka. Ada khusus gedung parkir di tengah kota. Masyarakat yang mau menuju kantornya tinggal berjalan kaki saja. Saya kira ini masukan dan usulan yang bisa kita bahas lebih mendalam nantinya,” ujarnya.(TM/04)

Related posts

Leave a Comment