Buwas Tuding China Pemasok Narkotika ke Indonesia

TOPMETRO.NEWS – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Budi Waseso menegaskan sebagian besar narkotika yang masuk Indonesia adalah produk dari China . Tahun 2016 saja ada 250 ton narkotika asal China yang masuk. Di luar itu masuk prekusor atau bahan pemula untuk membuat narkotika sebanyak 1.097,6 ton. Sementara itu, pada tahun 2016 pihaknya bisa mengamankan 3,4 ton sabu, sedangkan yang masuk lebih dari 300 ton sabu.

“Dan tidak ada data yang mengatakan bahwa sabu itu keluar dari Indonesia, jadi jumlah sabu sebanyak itu terserap habis. ini memprihatinkan,” kata Budi Waseso bersama Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Tengku Erry Nuradi saat memimpin pemusnahan barang bukti narkotika sebanyak 191 kg shabu, 43.450 butir pil ekstasi dan 520 kg ganja, Kamis (19/10/2017) di Lapangan Merdeka Medan.

Budai Waseso mengatakan awalnya ia tidak percaya dengan data yang menyebuitkan 250 ton shabu masuk dari Cina ke Indonesia tahun 2016. Namun data itu disampaikan oleh yang berwenang yaitu kementerian narkotika Cina.

“Ada empat kepala koplisan negara bagian di China yang juga menyampaikan ke saya, bahwa narkotika jenis Shabu berdasarkan data mereka sebanyak 250 ton masuk ke Indonesia. Dan, mereka punya data produksi dari daerah mana masuk ke pasar gelap di Indonesia,” katanya. Namun selain Cina, lanjutnya, kita juga disuplai dari 10 negara lain.

Dia menyebutkan bahwa 72 jaringan internasional pengedar narkotika di Indonesia menyisihkan 10% dari keuntungan perdagangan narkotika di Indoensia untuk operasi regenerasi pangsa pasar.

“Narkotika berakibat pada kesehatan dan memperpendek usia manusia, jadi para bandar tahu kalau generasi pangsa pasar yang saat ini akan habis. Maka mereka perlul membuka pangsa pasar berikut, targetnya anak anak TK, SD, SMP dan nanti berikutnya mereka akan menjad pasar ketika beranjak SMA atau kulah,” katanya.

Diketahui, Sumut dan Aceh termasuk Kepri, Kalbar dan Kaltim termasuk pintu gerbang masuknya narkotika karena berdekatan dengan negara tetangga. Saat ini 72 jaringan pengedar narkotika internasional dari 11 negara menjadi penyuplai narkotika ke Indonesia. Indonesia menurutnya pangsa pasar yang besar bari para penyuplai dan menjadi laboratorium untuk melepas produk-produk baru. Bahkan Budi Waseso mengatakan semua jenis narkotika laku di sini.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumut disaksikan Kepala BNN RI mengukuhkan 17 Satuan Tugas Pemberantasan Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (Satgas P4GN) tingkat kabupaten/kota se Sumut. Mewakili 17 Satgas tersebut, Gubernur mengukuhkan pembina Satgas P4GN yaitu Walikota Medan HT Dzulmi Eldin, Walikota Binjai H Idham, Walikota Tebingtinggi H Umar Junaidi, Walikota Tanjung Balai M Syahrial, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu.

Gubernur meminta para bupati dan walikota yang menjadi satgas P4GN dapat melakukan pembinaan sebaik-baiknya dalam upaya pemberantasan, pencegahan dan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba. Disamping itu, Gubsu juga mengimbau kepada daerah yang belum membentuk Satgas P4GN agar segera merealisasikan pembentukannya.(TM/11)

 

Related posts

Leave a Comment