Oknum Guru Olahraga Jadi Predator Anak, Korbannya 31 Siswa SD

Oknum Guru Olahraga Jadi Predator Anak, Korbannya 31 Siswa SD

TOPMETRO.NEWS – Polisi terus menyelidiki kasus dugaan pencabulan yang dilakoni oknum guru olah raga berinisial S. Dari hasil terakhir diketahui jumlah korban predator itu mencapai 31 siswa sekolah dasar (SD).

Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP M Kariri menyatakan, berdasar hasil pemeriksaan tersangka dan saksi, ternyata jumlah korban bertambah.

Setidaknya, kata Kariri, korban berasal dari dua SD di Girimarto, tempat tersangka mengajar.

“Dari satu SD ada 18 korban, sedangkan di sekolah lain ada 13. Rata-rata usia kelas 5 dan 6. Tadi langsung kami mintakan visum,” kata Kariri.

Menurut dia, pihaknya baru fokus pengembangan kasus terbaru. Belum menyasar ke kasus yang dilakukan tersangka sejak 2003. “Kami fokus yang baru ini dulu. Supaya ada bahan untuk semakin menjerat tersangka,” ungkapnya.

Menurut Kariri, hingga kini, keterangan tersangka masih bolak-balik dan berkelit. Namun, Kariri meyakini pihaknya bisa menjerat tersangka.

Menurut Kapolres Wonogiri AKBP Mohammad Tora salah korban yang telah dimintai keterangan mengatakan dicabuli ketika pelajaran. Yakni Bunga (nama samaran, Red) siswi kelas 6 SD tempat tersangka mengajar sebagai guru olahraga.

“Tersangka melakukannya di tanah lapang, saat pelajaran olahraga beberapa waktu lalu,” katanya.

Menurut Tora, sebelum melakukan aksinya, tersangka menyuruh semua siswanya berjalan kaki menuju tanah lapang tempat pelajaran olahraga. Namun, korban diboncengkan tersangka sehingga tiba di lapangan itu lebih dulu.

“Saat itulah tersangka melakukan aksi bejatnya itu. Jarak yang lumayan jauh dari sekolah sampai lapangan olahraga membuat tersangka leluasa melakukan aksinya,” papar Tora.

Modus ini juga dilakukan terhadap korban-korban lain. Selain itu, tersangka juga mengancam siswinya itu untuk menuruti semua perintahnya.

“Ancamannya akan diberi nilai jelek dan tidak naik kelas. Namanya juga anak-anak, pasti menurut saja,” ujar Tora.

Selain di tanah lapang, tersangka juga melakukan aksi bejat pencabulan di kamar mandi sekolah dan kolam renang saat jam pelajaran olah raga.

Beruntung, pertengahan Oktober lalu ada siswi yang anggota Polisi cilik berani melawan dan angkat bicara.

“Saat ini kasus ini masih dikembangkan lagi,” katanya seperti dikutip dari jawapos.(tmn)

 

Related posts

Leave a Comment