TOPMETRO.NEWS – Terkait keberadaan Satu gudang yang berada persis di depan SMA 16, Jl. Kapten Rahmad Buddinl, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, yang diduga tempat pengolahan CPO ilegal milik seorang pengusaha keturunan Tionghua berinisial AA.
Polres Pelabuhan Belawan akan melakukan penyelidikan. Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yayang Rizki Pratama ketika dikonfirmasi, Selasa (5/12/2017).
“Belum kita cek tapi nanti kita selidiki gudang tersebut,” kata Yayang.
Sekedar diketahui, akibat kuatnya hubungan antara pemilik gudang dan aparat hukum serta pemerintahan setempat, gudang tersebut tidak pernah ditindak.
“Setahu kami gudang itu sering didatangi oknum aparat dan penegak hukum. Bahkan gudang itu juga sering dikawal pria berambut cepak, terutama saat aktifitas di gudang itu sedang banyak,” kata seorang sumber, warga sekitar gudang minta namanya tidak disebutkan.
Ditambahkan sumber, selama ini banyak warga yang tahu kalau di gudang itu ada aktifitas ilegel yang layak dipertanyakan ijin operasionalnya. Namun warga tidak berani bertindak mengingat pemilik gudang memiliki hubungan dekat dengan sejumlah oknum pimpinan dari instansi penting.
Warga sudah pernah melaporkan hal itu kepada Kepling, Lurah dan Camat setempat. Namun kurang mendapat tanggapan.
“Jangankan menidak, memeriksa ijin gudang itu saja para pejabat daerah sini gak ada yang mau. Apa sebabnya kami juga tidak tahu,” ujar sumber.
Diungkapkan sumber, di dalam gudang yang pintunya jangan dibuka itu, ada pabrik kelapa sawit (PKS) mini yang diduga tidak memiliki ijin. Selain itu, gudang tersebut juga selama ini diduga digunakan sebagai lokasi penampungan CPO curian dari sejumlah “siong” yang berada di sepanjang jalan lintas Sumatera atau Jalinsum.
“Semua minyak CPO yang ditadah kemudian dijual ke pabrik pengolahan CPO yang ada di KIM dan Tanjung Mulia dengan memanfaatkan DO pemilik gudang,” ungkap sumber yang bisa dipercayai tersebut.(TM/14)
