TOPMETRO.NEWS – Wagubsu, Dr Nurhajizah Marpaung mengajak anak didik pemasyarakatan (Andik PAS) Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan untuk membangun diri sendiri, mengaktifkan semangat dalam diri untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Hal itu disampaikan Wagubsu saat memberi sambutan dalam acara Pelatihan Menanam dengan Hidroponik bagi anak didik LPKA kelas I Medan, di LPKA Kelas I Medan, Senin (11/12).
“Ketika saya berada di sini sebenarnya saya ingin pingsan, ingin nangis. Harusnya anak-anakku ini sudah ada dimana sekarang, tapi kenapa ada di sini. Apa kalian tidak ingin menggantikan saya, menggantikan Kapolda, Pangdam. Ngapain ada di sini?” ujar Nurhajizah memotivasi.
Nurhajizah mengajak Andik PAS untuk mengaktifkan semangat diri untuk berbuat lebih baik.
Dikatakannya, mulailah dari dalam diri sendiri untuk menjadi anak yang baik. Berbakti kepada dirinya sendiri, tidak usah kepada orang lain. Bertanggung jawab dan jujur kepada dirinya, berbuat kepada dirinya barulah untuk orangtua sebagai ungkapan rasa terima kasih.
“Masih jauh kita ini berbuat baik untuk bangsa dan negara kalau kita belum berbuat baik untuk diri sendiri, makanya bangun diri kita sendiri, aktifkan spirit dalam diri sendiri, semangat untuk menjadi baik,” kata Nurjizah sembari mengajak anak didik juga berbuat jujur dari dalam diri sendiri.
Dalam kesempatan itu, Nurhajizah juga mengungkapkan terima kasih dan apresiasi kepada instruktur pelatihan dari Yayasan Inspirasi Bangsa yang telah menginisiasi andik PAS untuk membangun dirinya sendiri, mengajarkan mereka agar ke depan bisa hidup layak seperti yang lain.
Dalam kesempatan itu, Wagubsu juga terlihat mengajak anak didik pemasyarakatan berdialog langsung dan berpesan agar jangan mau mengulangi kembali apa yang telah dilakukannya. Nurhajizah juga memberikan motivasi dengan memaparkan pengalaman hidupnya sebagai Brigjen Purnawirawan TNI, juga pernah sebagai Direktur SDM dan Umum di salah satu BUMN, dan saat ini memilih kembali ke Sumut karena keresahannya akibat tingginya tingkat penyalahgunaan narkoba di daerah ini.
“Saat ini Sumut sudah berada pada peringkat satu minus setelah Jakarta. Jadi apalagi yang kita banggakan kalau kalian semua ada di sini. Makanya saya kembali ke Sumut karena narkoba dan kedua karena tidak berkembangnya Sumut,” papar Nurhajizah.
Ke depan, Nurhajizah mengharapkan pihaknya akan berupaya untuk memikirkan metoda atau sistem yang dapat mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak sekolah.
“Ini yang sedang kita pikirkan, bagaimana mengantisipasi narkoba untuk anak-anak sekolah. Metoda apa yang bisa dibuat untuk menghentikan kasus-kasus narkoba ini. Inilah yang sedang kita pikirkan dan lakukan,” ujar Nurhajizah sembari mengatakan bahwa Pemprovsu sedang berupaya untuk mewujudkan sekolah formal di Lapas, sehingga anak didik pemasyarakatan tetap bisa melanjutkan sekolah di dalam Lapas.(erris)