Debt Collector Merajalela di Asahan, Polres Diminta Bertindak Tegas

Debt collector Marak di Asahan

topmetro.news – Debt collector marak di Asahan, Polres diminta untuk bertindak tegas. Pasalnya keberadaan Debt collector ini dirasakan makin merajalela merampas kendaraan milik masyarakat. Setidaknya pengalaman itu dialami Irul (35) warga Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Irul, yang mana kendaraanya dirampas debt collektor dari PT Otoritas di persimpangan jalan Imam Bonjol Kisaran, Kamis 18 Januari 2018, saat membeli spreparts kendaran.

Lalu dua orang langsung meminta Irul untuk menyerahkan sepeda motor yang dikendarainya. Sontak korban melawan dengan adu argumen. Tak pelak lagi, cekcok mulut terjadi. Tak lama kemudian tiga orang teman pelaku yang ingin merampas kendaraan korban berdatangan.

“Saya tidak mau menyerahkan kendaraan ini karena ini bukan kendaraan saya. Saya hanya meminjam dari teman sebentar untuk membeli spareparts,” ujarnya.

Pantauan topmetro.news di lapangan, tak lama kemudian Irwansyah mengaku koordinator debt collector dari PT Otoritas datang untuk meminta korban ikut ke kantornya. “Kalau kendaraanmu tak mau ditarik ikut ke kantor kami,” hardik Irwansyah.

Setelah melihat keramaian yang terjadi di jalan Imam Bonjol, salah seorang warga yang sering duduk di warung kopi tidak jauh dari lokasi kejadian menghubung polisi. Personil Polres Asahan datang terlambat. Sayangnya, kendaraan milik korban sudah keburu ditarik debt collector.

Akhirnya polisi bersama Irwansyah kordinator debt collektor dari PT Otoritas pergi menuju kantornya. “Kendaraan siapa yang kalian tarik? Ayo kita ke kantor kalian,” ujar salah seorang personil Polisi Polres Asahan.

Sementara masyarakat Asahan berharap kepada Polres Asahan agar memberantas maraknya debt collector yang lagi menjamur di Asahan.

“Penarikan secara paksa kendaraan bermotor oleh debt collector bisa dikategorikan sebagai tindak pidana. Masalahnya, kasus itu masih kerap terjadi di Kabupaten Asahan khususnya Kota Kisaran, penarikan paksa kendaraan bermotor oleh debtcollector itu tindakan kezoliman,” ujar Rudi Hartono selaku ketua Front Pembela Islam (FPI) Asahan sekaligus Tokoh masyarakat di sana.

Harus Belajar Dulu

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Asahan AKP M Arief Batubara saat dikonfirmasi mengaku harus belajar dulu. “Untuk memberantas debt collector kami harus belajar cara memberantasnya,” sebut Arief Batubara via WhatsApp. (HENAR)

Related posts

Leave a Comment