Beras Organik Sri Karya Binaan BI Wilayah Sumut Sukses Tembus Pasar Modern

Beras Organik Sri Karya

topmetro.news – Beras organik Sri Karya Binaan BI Wilayah Sumut sukses menembus Pasar Modern di Medan. Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sri Karya dibawah binaan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumut – Aceh itu setelah menerapkan teknik budidaya padi organik di Desa Pematang Setrak, Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai (Sergai) dan berhasil menembus jaringan salah satu pasar modern di Medan.

Selain berhasil dalam produk beras organik, Gapoktan binaan Bank Indonesia (BI) Sumut itu juga telah mendapat sertifikat pangan organik dan diberi merek Sri Murni.

Sebagai Champion Leader Gapoktan Sri Karya Parlan Sibarani, Kamis 18 Januari 2018 mengungkapkan, padi organik itu dibudidayakan dalam klaster seluas 8 hektar dengan produktivitas 7 ton hingga 8 ton/hektar. “Nantinya lahan produksi akan diperluas dengan melibatkan kelompok tani yang lain,” katanya dalam acara Pashing Out dan Launching Beras Sri Wangi Gapoktan Binaan BI Sumut.

Dalam kesempatan itu, menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Arief Budi Santoso mengatakan beras organik ini telah menembus jaringan salah satu ritel modern di Medan, Yuki Supermarket.

“Dalam membudidayakan padi organik memang membutuhkan usaha yang lebih besar dibanding menggunakan sistem konvensional. Namun, hasilnya lebih memuaskan dari segi kualitas dan kuantitas,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Arief Budi Santoso.

Selain itu, Gapoktan Sri Karya sendiri merupakan binaan BI yang dalam beberapa tahun belakangan aktif membentuk klaster pangan di sejumlah daerah di Sumut. Selain padi organik, BI juga kini tengah mengembangkan klaster bawang merah dan cabai merah. Klaster-klaster itu dibentuk untuk menekan laju tekanan inflasi.

BI sendiri dalam menjalankan misi tersebut terus mendampingi petani mulai dari proses pembenihan hingga pasca panen. Adapun bentuk pendampingan yang diberikan berupa pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM, pemilihan bibit yang tepat, menyediakan fasilitas untuk kelompok tani hingga memberikan bantuan alat-alat pertanian.

“Ini semua kami lakukan agar petani bisa meningkatkan taraf hidup mereka dengan memproduksi produk-produk pertanian berkualitas,” paparnya.

Tidak hanya itu, BI juga membantu jangkauan pasar hasil produksi petani di sana dengan menggandeng Yuki Supermarket. Produk ini juga dijual di koperasi BI dan pengusaha binaan BI.

Harga Terjangkau

Selain harganya yang cukup terjangkau, dengan harga berkisaran Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilonya.

Namun, harga beras produksi petani di sana dijual dengan harga Rp15.000 per kg karena dijual tanpa melalui tangan distributor. “Kami ingin agar masyarakat mengenal beras organik dan segala manfaatnya terhadap kesehatan,” pungkasnya.(TM-07)

Related posts

Leave a Comment