Kata Ilmuan Amerika, 22 Miliar Tahun Lagi Kiamat Besar

topmetro.news – Isu asteroid raksasa bakal menghantam Bumi menjadi pembahasan yang cukup populer di kalangan masyarakat akhir-akhir ini. Bahaya asteroid raksasa ini intens dibicarakan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Tidak sedikit isu seputar tumbukan asteroid raksasa dan Bumi ini disebut-sebut akan mengakibatkan kiamat besar.

Tetapi, hasil penelitian dari ilmuwan Vanderbilt University justeru mengungkap sebaliknya.

Dikutip dari Liputan6, peneliti di universitas yang terletak di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat mengklaim telah menemukan formulasi matematika yang mendukung Teori Big Rip. Bahkan, mereka memperhitungkan bahwa kiamat besar akan terjadi dalam waktu 22 miliar tahun lagi dikarenakan peristiwa ini.

ALAM SEMESTA BERAKHIR

Big Rip adalah sebuah fenomena alam yang konon akan mengakibatkan akhir kehidupan yang berada di seluruh galaksi termasuk Bumi. Peristiwa itu akan ‘menyedot’ semua benda luar angkasa termasuk Bumi, mulai dari bintang, planet, atom, partikel subatomik bahkan hingga galaksi sekali pun akan tercampur dan hancur lebur.

Pada Tahun 2003, Teori Big Rip ini pertama kali diungkapkan. Secara penjelasan harafiah, semesta akan berakhir di dalam Big Rip ketika alam semesta akan mengembang dan pada akhirnya robek terpisah.

“Ketika Big Rip terjadi, konstituen materi akan memisahkan diri satu sama lain. Anda akan melihat semua atom yang terkoyak. Tidak bisa dibayangkan peristiwa ini merupakan kejadian dramatis namun mengerikan secara bersamaan” kata Dr Marcelo Disconzi sebagaimana dilansir Liputan6 mengutip laman Telegraph.

Teori tersebut bergantung pada sebuah asumsi bahwa alam semesta memang akan terus berkembang lebih cepat, yang akhirnya nanti akan menyebabkan Big Rip. “Secara matematis memang kami tahu apa artinya ini (Big Rip). Tapi apa yang sebenarnya berarti di dalam hal fisik sulit untuk mengerti,” ujar Dr Disconzi.

Para ilmuwan mencoba untuk menelisik lebih jauh terkait Teori Big Rip ini. Selain perkembangan alam semesta yang terus menerus berjalan dan menua, juga dijelaskan bahwa penyebab Big Rip juga berasal dari cairan lengket partikel ruang angkasa yang memiliki tingkat viskositas dan dapat melakukan perjalanan lebih cepat dari kecepatan cahaya.

Terlepas dari semua teori sains ini, para ilmuwan tersebut mengungkap bahwa semua ini masih dalam tahap praduga dan asumsi. Big Rip bisa saja terjadi, namun untuk menuju proses peristiwa tersebut justru memakan waktu yang begitu lama dan tidak ditentukan. (TM-RED)

Related posts

Leave a Comment