Panorama Danau Toba Menggoda Minat Investor Inggris

panorama danau toba

Topmetro.news – Panorama Danau Toba cukup memikat. Tak terkecuali terhadap para pengusaha Inggris yang menyatakan ketertarikannya berinvestasi di bidang infrastruktur pada industri pariwisata di daerah Danau Toba dan di Labuan Bajo Flores yang masuk dalam program pemerintah 10 Bali Baru. Program itu ditawarkan dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) yang Pusat Promosi Investasi Indonesia (IIPC) yang digelar di London, bekerja sama dengan KBRI di London dan didukung Bank Sentral Indonesia, Bank Mandiri dan Bank BNI di London diadakan di auditorium Hotel Andaz, London.

Direktur Kantor Perwakilan BKPM di London, Nurul Ichwan, Minggu (18/3/2018) mengatakan awalnya Forum bertujuan untuk menarik minat dan pertukaran gagasan terkait peluang investasi di sektor infrastruktur di Indonesia.

Diharapkannya dalam forum ini dapat mempertemukan pemangku kepentingan dan perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia, serta mempromosikan investasi asing di Indonesia dan tidak kalah pentingnya, pembentukan dialog antara semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam kerjasama dan investasi pada proyek infrastruktur di Indonesia.

Bidang Keuangan dan Jasa

Dalam IIIF, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia mengatakan potensi investasi Inggris di Indonesia masih cukup besar khususnya di bidang keuangan dan jasa.

Dikatakannya dalam bidang pariwisata – Indonesia memperkenalkan 10 Bali Baru yang punya potensi sangat besar, sayangnya belum digarap dengan maksimal terutama di bidang infrastruktur. Untuk itu Menteri mengajak investor di Inggris dan di Irlandia berinvestasi di Indonesia dengan skema PINA Proyek Pipeline (Pembiayaan Infrastruktur Non-Anggaran Pemerintah) yang dianggap menjadi alternatif.

Untuk itu ia akan terus mendorong investasi di bidang pariwisata sebagai penghasil devisa negara yang selama ini masih mengandalkan ekspor barang seperti kelapa sawit, batubara dan komoditas lainnya.

”Perlu diversifikasi untuk menambah pemasukan devisa negara di sektor jasa terutama pariwisata yang didukung panorama Danau Toba. Terus terang kita belum memaksimalkan potensi pariwisata sebagai pemasukan devisa negara,” ujarnya.

Dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) juga hadir Dubes RI di London Dr Rizal Sukma dan Utusan Perdana Menteri Inggris untuk Komunitas Ekonomi ASEAN, Richard Graham MP, Menteri menyampaikan iklim imvestasi di Indonesia dimana Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar sebagai emerging market terbesar nomor lima di dunia, negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbanyak dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.

Sementara itu Alfanso Pardede dari pengembangan wisata Flores Prosperindo, perusahaan swasta Indonesia yang fokus pada pengembangan dan pengoperasian destinasi Eco – Tourism di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapat pengalaman baik dalam bisnis perhotelan di pulau Bali itu juga banyak pengusaha asal Inggris yang akan menanamkan modalnya.

Apalagi pemerintah Indonesia telah sepakat fokus kepada percepatan pengembangan empat destinasi dari 10 Bali baru yang sebelumnya ditetapkan pada awal masa pemerintahan Joko Widodo. Keempatnya Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.(tmn)

sumber: antara

Related posts

Leave a Comment