Terkait Insiden di Mako Brimob dan Ledakan Bom di Surabaya, Gubsu: Jangan Mau Diprovokasi dan di Pecah Belah

Mako Brimob

topmetro.news – Insiden di Mako Brimob Jakarta dan Ledakan bom di Surabaya membuat Forum Pimpinan Daerah (Forkopinda) Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara Ir T Erry Nuradi MSi, Pangdam I Bukit Barisan Ibnu Triwidodo dan Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Paulus Waterpauw merasa prihatin.

Rasa prihatin itu diucapkan oleh, Gubsu, Pangdam I BB dan Kapolda Sumut saat melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Rumah Makan Garuda, Kota Medan pada Senin (14/5/2018) sekira pukul 14:00 Wib.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) besama masyarakat turut berduka atas kejadian yang menimpa di Mako Brimob Jakarta maupun ledakan di Surabaya, Sidoarjo. Ini menunjukkan kapada kita bahwa bahaya laten terhadap terosisme radikalisme, premanisme masih menjadi ancaman bagi kita semua dan bisa terjadi dimanapun itu. Kita tentu merasa prihatin terhadap hal itu. Kami menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya,” ujar Gubernur Sumatera Utara, Ir T Erry Nuradi MSi.

Gubsu juga berpesan agar seluruh lapisan masyarakat turut menjaga persatuan dan kesatuan. Jangan mau diprovokasi dan dipecah belah.

“Perbedaan yang ada diantata kita harus dijaga selalu. Jangan sampai kita diadu karena perbedaan dan dengan gampangnya akan dihancurkan oleh bangsa yang meninginkannya. Kita harus mawas diri, karena kejadian serupa bisa saja terjadi di Sumut. Untuk itulah harus kita jaga, ” terangnya.

Kepada masyarakat, Gubsu meminta agar selalu berkomunikasi dengan pihak kepolisian, TNI dan unsur pemerintahan.

“Jika melihat kondisi yang mencurigakan segera dilaporkan. Sehingga kita bisa meminimalisir hal yang ingin mengacaukan daerah kita ini, ” tuturnya.

Gubsu menambahkan bahwa provokasi merupakan paling berbahaya dan gampang memecah belah. Untuk itu seluruh masyarakat harus menjaga diri.

“Provokasi paling gampang dilakukan untuk memecah belah suku, agama dan provokasi juga pernah terjadi di Sumut. Milsanya adanya kepala babi ditaruk didepan masjid bisa menimbulkan kemarahan. Kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, mari kita bersama-sama menyampaikan kepada umat kita agar jangan terprovokasi dan terpancing,” tegas Gubernur Sumut.

Ditempat yang sama, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Ibnu Triwidodo mengatakan situasi saat ini harus dijaga bersama-sama agar situasi kondusif tetap terjadi.

“Selayaknya kita selalu bersilaturahmi dan bertukar informasi untuk menjaga kekondusifan di Sumut. Kondusif adalah milik kita semua. Tokoh agama tokoh masyatakat juga harus berkontribusi untuk keamanan,” terangnya.

Pangdam I BB juga mengaku prihatin dengan kondisi saat ini dan situasi kekacauan dan tidak kekondusifan harus dihentikan.

“Ini harus bisa dihentikan, jangan sampai terjadi dilingkungan kita. Tugas kami sejajaran kodam, untuk mengerahkan kemampuan kekuatan untuk bersinergi dengan pihak kepolisian meningkatkan pengamanan,” terangnya.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw juga mengucapkan rasa prihatinnya atas insiden yang terjadi di Mako Brimob Jakarta dan ledakan bom di Surabaya.

“Rasa prihatin dan duka kita (kepolisian) sampaian atas insiden yang beruntun (Mako Brimob Jakarta dan ledakan bom di Surabaya),” ujarnya.

Untuk mengantisipasi agar kejadian di Mako Brimob Jakarta dan ledakan di Surabaya tidak terjadi di Sumut, Kapolda Sumut mengintruksikan siaga 1 untuk pengamanan.

“Di Sumut semuanya kondusif, ini harus disyukuri. Semua berjalan dengan baik.
Saya sudah komunikasi dengan Pejabat Utama Polda Sumut, Kapolres sejajaran agar nembangun kordinasi dan sinerji dengan para pemimpin umat diwilayahnya masing-masing dan tingkatkan pengaman di Markas Komando Polda Sumut, Polres, Polsek, tempat ibadah dan tempat keramaian,” tambahnya.

Kepolisian, TNI dan Pemerintahan setempat juga sudah komitmen untuk selalu berkomunikasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar tetap waspada dan membantu menjaga kekondusifan.

“Tiga pilar (Polri/Bhabinkamtibmas, TNI/Babinsa dan Pemerintah Setempat/Kades) dilapangan harus bekerja dengan maksimal. Ini merupakan kekuatan yang bagus. Inilah yang mengetahui permasalahan sosial dilingkungan. Keteduhan dan kesejukkan bagi umat harus dijaga dan agar tetap tenang,” tuturnya.

Mohon Dukungan

Kapolda Sumut juga memohon dukungan dari tokoh agama, tokoh masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Sumut.

“Mari sama-sama kita jaga keamanan dan kekondusifan di Provinsi Sumatera Utara ini. Jika masyarakat ada menemukan sesuatu hal yang membahayakan, mencurigakan, silahkan melapor ke kepolisian atau ke kantor koramil dan kantor pemerintahan terdekat, ” harapnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya telah terjadi kerusuhan di Mako Brimob Jakarta yang menewaskan beberapa orang anggota Polri dan ledakan bom di Surabaya.(TM/MR)

Related posts

Leave a Comment