Karo Bakal Bangun Puskesmas Wisata

puskesmas wisata

topmetro.news – Tidak lama lagi, Kabupaten Karo bakal membangun Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) lain dari pada yang lain. Kenapa beda? Pasalnya, bangunan yang diperuntukan melayani masyarakat ini dinamakan puskesmas wisata.

Puskesmas wisata sengaja akan dibangun di sekitar daerah objek wisata Danau Toba Merek guna memberikan kesiapsiagaan, perlindungan dan pelayanan kesehatan (yankes) kepada para wisatawan.

Namun jangan salah, meski ada embel-embel wisata, jenis pelayanannya sama dengan puskemas lainnya. Keunggulan dari puskesmas ini yakni beroperasi sampai hari libur, termasuk hari raya.

Hal ini disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, pada Kamis (31/5/2018) usai bertemu dengan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran di Lantai 13 Kemenkes RI Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Menurutnya, rencana pembangunan kedua puskesmas wisata yang sedang dilobi di Kemenkes guna memberikan pelayanan kesehatan terhadap wisatawan.

“Pemerintah Kabupaten Karo berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Termasuk memberikan rasa aman kepada masyarakat khususnya wisatawan kawasan Danau Toba seoptimal mungkin,” ujarnya didampingi Kepala Bappeda Nasib Sianturi, M, Si, Kadis Kesehatan Drg Irna S Meliala, Direktur RSUD Kabanjahe Dr Arjuna Wijaya.

Dia mengatakan sengaja melobi pusat agar mau membantu menyisihkan dananya (APBN) dalam pembangunan, terutama dibidang Kesehatan. Karena sarana prasarana kesehatan seperti RSU, puskesmas wisata sekitar Merek, puskesmas keliling dengan IGD sebagai sarana pelayanan luar gedung berikut peralatan kesehatannya membutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Terbatasnya anggaran yang tersedia di APBD, maka kita melobi Kemenkes. Apa saja yang dapat dibantu ke Karo terkait dana pembangunan RSU Kabanjahe, Puskesmas Wisata dan dampak kesehatan bencana gunung Sinabung,” ujar Terkelin melalui WhatssAp.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes RI Drs. Bayu Teja Muliawan, M.Pharm, MM, Apt menyarankan agar Pemkab Karo terlebih dahulu menyiapkan lahan seluas lebih kurang 5,6 hektar untuk pembangunan RSU Kabanjahe.

“Silahkan dulu ambil lokasi pemindahannya dan sebelum dibangun harus dilakukan studi kelayakan. Untuk dananya harus dari APBD dulu guna menghindari adanya temuan. Sebab peraturan sekarang ini awal pembangunan memakai dana daerah dulu, untuk selanjutnya akan dibantu pusat,” terangnya.

Yang mana pihak pusat hanya sebagai suplemen tambahan saja. Tidak bisa secara utuh mengeluarkan dana pembangunan RSU. Jika persyaratan dan perkembangan RSU berjalan dengan baik selama 10-25 tahun, dana pusat bisa dikucurkan. Begitu juga dengan rencana pembangunan puskesmas wisata, lahan yang harus disedikana minimal 2 hektar.

“Syarat utamanya, harus ada dulu RSU Kabanjahe dan ada nomor register. Namun untuk puskesmas keliling akan kita bantu yang penting ada proposal. Terkait bencana Gunung Sinabung, pihak kami bersedia membantu menyalurkan obat-obatan, masker dll jika tidak terpenuhi Pemda atau BNPB. Silahkan Dinas Kesehatan mengajukan permintaannya, semua akan kita bantu dan memprosesnya,”saran Bayu Teja Muliawan.

Menampung Saran dan Masukan

Sementara Kadis Kesehatan Pemkab Karo drg Irna S Meliala, Mkes mengatakan akan menyikapi semua saran dan masukan dari Kepala Biro Perencanaan Dan Anggaran.

“Apa yang bisa saya lakukan sesuai dengan tupoksi, sesegera mungkin akan membuatkan surat permohonan atau proposalnya. Sedangkan untuk permintaan masker dan obat-obatan lainnya yang akan kita ajukan, butuh kordinasi dulu dengan BPBD Karo. Sebab adanya stok dan cukupnya pasokan, yang lebih tahu adalah pihak BPBD,” sambung Irna.(TMD/Charles)

Related posts

Leave a Comment