Realisasi Uang Lebaran Rp 188 Triliun, Naik 15 Persen

realisasi-uang-lebaran

Topmetro.News – Bank Indonesia (BI) menyebut realisasi uang Lebaran tahun ini telah mencapai Rp 188,2 triliun. Sebelumnya, BI telah menyiapkan uang sejumlah itu untuk mengatasi kebutuhan uang Lebaran. Jumlah itu naik 15 persen dibanding realisasi uang Lebaran tahun lalu.

“Realisasi uang Lebaran sudah 100 persen terealisasi. Sesuai perkiraan kami,” kata Suhaedi, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) saat menghadiri open house di rumah dinas Gubernur BI Perry Warjiyo, akhir pekan ini.

Suhaedi menilai, proses perputaran dan penukaran uang berjalan dengan baik. Penggunaan uang untuk konsumsi Lebaran juga tidak ada kendala. Tidak ada laporan baru mengenai uang palsu selama Ramadan hingga perayaan Lebaran.

Di BRI Rp 62 Triliun

Sementara itu Osbal Saragi, Direktur Jaringan dan Layanan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menjelaskan realisasi uang Lebaran di BRI sebesar Rp 62 triliun. BRI mengimbau agar masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu selama Lebaran.

“Sejauh ini kami untuk penukaran uang aman saja tidak ada masalah. Tetapi sebaiknya memang hati-hati karena Lebaran kan ramai orang belanja, kasih uang buat sanak saudara, nah itu kita harus teliti betul,” imbaunya.

Sementara menyinggung soal uang palsu, Bank Indonesia mendorong masyarakat untuk selalu waspada saat menerima uang dan memastikannya dengan cara 3D (dilihat, diraba dan diterawang).

berita terkait: https://topmetro.news/jumlah-uang-palsu-berkurang-ini-kata-bank-indonesia/

“Perbandingannya, tahun lalu normal saja, meskipun ada tapi jumlahnya kecil. Tahun ini jumlahnya makin kecil dari sebelumnya sekitar 9 lembari dari setiap 1 juta lembar uang,” ungkap Suhaedi, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) itu.

Ke depan, untuk menghindari risiko mendapatkan uang palsu, Suhaedi menyarankan untuk melakukan penukaran uang di kas keliling, BI dan bank-bank.

Menurut Suhaedi, ada 15 unsur pengaman yang ditempatkan pada uang rupiah. Unsur-unsur pengaman uang itu diklaim sudah sesuai standar atau best practices di level internasional.

Pertama, level 1 unsur yang bersifat kasat mata dan bisa dideteksi masyarakat umum. Selanjutnya, untuk level 2, unsur ini bisa dideteksi dengan alat bantu dan terakhir level 3 yang hanya bisa diketahui bank sentral.(tmn)

sumber: jpnn

Related posts

Leave a Comment