topmetro.news – Persoalan terkait revitalisasi pasar tradisional di Medan, termasuk revitalisasi Pasar Timah menjadi perhatian anggota DPRD Medan.
Dalam hal ini Pemko Medan diminta jangan ‘mencla-mencle’. Hal ini disampaikan Ketua Komisi C DPRD Medan Drs Hendra DS, Senin (16/7/2018) menyikapi pembangunan Pasar Timah yang tertunda karena penolakan pedagang.
Menurut Hendra DS, terbengkalainya revitalisasi Pasar Timah di Kecamatan Medan Area itu adalah akibat tidak tegasnya Pemko Medan.
“Kalau sudah merupakan program diharapkan harus terealisasi dan jangan ditunda tunda. Pemko harus tegas soal penataan dan revitalisasi pasar. Bagaimana mungkin Kota Medan menjadi maju dan bagus kalau program saja tidak dijalankan,” ujar dia.
Ditegaskan politisi Hanura itu, apa yang sudah diprogramkan Pemko Medan, haruslah dijalankan. Apalagi, lanjutnya, program revitalisasi pasar tradisional di Medan bertujuan untuk mensejahterahkan pedagang serta penataan kota lebih baik.
Bersikap Jernih
Sedangkan kepada para pedagang, Hendra DS pun berharap agar bisa bersikap jernih dan jangan mudah terpengaruh oleh provokasi pihak lain. “Diharapkan, kepada pedagang supaya dapat jernih menyikapi serta mendukung program pemerintah membangun kota Medan demi kepentingan umum,” katanya.
Selain itu, menurut Hendra, adalah juga perlu agar semua pihak dapat menyatukan persepsi terkait tujuan revitalisasi Pasar Timah. Yakni kesejahteraan pedagang dan penataan pembangunan di inti kota.
“Pemko diharapkan dapat mensosialisasikan program pemerintah terkait revitalisasi pasar sehingga pedagang dapat memahaminya,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Pasar Timah akan segera dilakukan. Namun, rencana pembangunan menjadi terhambat akibat para pedagang menolak. Padahal Pemko Medan sudah menyiapkan tempat penampungan sementara bagi pedagang. (TM-RAJA)