topmetro.news – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah khawatir, bahwa PKS (Partai Keadilan Sejahtera) tidak lolos ke Senayan pada Pileg 2019. Dia bahkan khawatir, PKS akan selesai kiprahnya di tahun 2018 ini.
Alasan kekhawatirannya itu adalah situasi dalam tubuh PKS, yang menurutnya sudah tidak kondusif. Salah satu dampak negatif dari situasi itu, kata dia, adalah, minimnya kader atau figur yang mendaftar sebagai caleg dari PKS.
“Saya khawatir PKS tidak akan lolos ambang batas parlemen. Kekhawatiran saya itu didasarkan pada sedikitnya kader yang mendaftar sebagai caleg,” katanya.
Menurut Fahri Hamzah, PKS belum pernah seterpuruk saat ini. Bahkan saat didera kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq, kata dia, PKS tidak separah seperti saat ini.
“Nggak pernah. PKS itu dalam titik nadir keadaannya sekarang ini. Padahal, keadaan baik. Dulu ya kami kena kasus LHI. Ditangkap dia, tapi kami bisa dapat Jawa Barat, Maluku Utara, Sumatera Utara. Kami bisa dapat dalam keadaan sulit,” kata Fahri.
Terkait keengganan orang jadi caleg PKS, menurut Fahri Hamzah, itu menjadi wajar kalau melihat situasi dalam tubuh partai saat ini. Menurut dia, siapa pun akan enggan menjadi caleg kalau semuanya terlalu diatur.
Tuduhan Kesewenang-wenangan
Pada kesempatan itu, Fahri Hamzah mempertanyakan aturan soal pencalegan, yang menurut dia adalah bentuk kesewenang-wenangan. Dia mempersoalkan adanya surat yang isinya, bahwa caleg PKS terpilih, harus siap mundur di tengah jalan atau bisa diberhentikan sewaktu-waktu.
“Hal inilah yang membuat para kader malas mendaftar sebagai caleg,” kata Fahri seraya mencontohkan perseteruan dirinya dengan para petinggi PKS yang memecatnya dari partai dan posisi pimpinan DPR RI.
“Kalau caranya begini ya selesai. Dan mana mungkin orang mau jadi caleg kalau nyawanya udah dipegang partai dari awal,” lanjut Fahri. “Saat ini PKS dipimpin dengan sewenang-wenang sehingga banyak kader yang enggan menjadi caleg,” sambungnya.
“Anda boleh jadi pimpinan, tapi jangan zalim gitu dong. Kan gitu,” kata Fahri yang juga berharap, agar pelaporannya terhadap Presiden PKS dapat segera dibawa ke pengadilan.
Berdasarkan situasi itu, Fahri Hamzah memprediksi bahwa PKS hanya sampai tahun 2018. (TM-RAJA)