Mengenal Tim Promosi Liga Primer Inggris 2018/19 Wolverhampton Wanderers F.C

liga premier inggris 2018/19

topmetro.news – Menjelang bergulirnya Liga Primer Inggris musim 2018/19 pada 11 Agustus 2018 mendatang, tentunya persiapan 20 tim yang tampil di Liga Premier Inggris telah matang. Kali ini, kita mencoba mengenal tim promosi Liga Primer Inggris 2018/19 Wolverhampton Wanderers F.C, yang mencoba peruntungan di musim ini. Sejarah yang paling diingat terbentuknya Wolverhampton Wanderers F.C, bermula pengaruh pemain kriket kembar yakni John Baynton dan John Brodie, pada 13 Januari 1877. Dan awalnya nama Wolverhampton Wanderers memiliki nama St Luke’s FC, yang merupakan salah satu nama sekolah, di Blakenhall Kota Wolverhampton di West Midlands, Inggris, tempat si kembar bersekolah.

Awalnya, si kembar John Baynton dan John Brodie yang merupakan pemain kriket, tidak sengaja memainkan sebuah bola di halaman Sekolah Gereja St Luke’s. Hal itu, membuat sang Kepala sekolah Harry Barcroft tertarik, melihat permainan yang dilakukan si kembar. Mulai dari kejadian itulah, perkembangan sepakbola di sekolah tersebut semakin berkembang. Setelah terbentuknya tim, Wolverhampton Wanderers memainkan pertandingan pertama kalinya pada 13 Januari 1877 melawan tim cadangan dari Stafford Road. Usai menjalani pertandingan perdana, kemudian bergabung dengan bagian sepak bola dari klub kriket lokal yang disebut Blakenhall Wanderers. Dan berselang dua tahun kemudian terbentuklah Wolverhampton Wanderers pada Agustus 1879.

Angkat Trofi Perdana 1884

Menjadi sebuah klub, Wolverhampton Wanderers terus melakukan pegembangan klub, dengan memperkenalkan sepakbola melalui pertandingan ujicoba dari kota satu ke kota lainnya. Dan Wolverhampton Wanderers menetap di Dudley Road pada tahun 1881, untuk melakukan promosi. Prestasi perdana yang diraih Wolverhampton Wanderers, telah mengangkat trofi pertama mereka pada tahun 1884 ketika mereka memenangkan Piala Wrekin . Mulai sejak itu pula, Wolverhampton Wanderers menjadi klub profesional, dan menjadi salah satu dari dua belas anggota pendiri Football League pada tahun 1888,

Hal yang masinh diingat bagi penggemar Wolverhampton Wanderers, pada saat mengangkat Piala FA untuk pertama kalinya pada tahun 1893, ketika mereka mengalahkan Everton 1-0, dan membuat penampilan final Piala FA ketiga pada tahun 1896. Klub ini menambahkan kemenangan final Piala FA kedua (kemenangan 3-1 melawan Newcastle United) keberhasilan 1893 mereka pada tahun 1908, dua tahun setelah turun ke Divisi II untuk pertama kalinya.

Setelah berjuang selama tahun-tahun kedua sisi Perang Dunia Pertama untuk mendapatkan kembali tempat mereka di divisi teratas (periode yang diselingi oleh penampilan Final Piala FA lainnya pada tahun 1921), klub mengalami degradasi lebih lanjut pada tahun 1923, memasuki Divisi Ketiga ( Utara), yang mereka menangkan pada percobaan pertama. Delapan tahun setelah kembali ke Divisi II, Wolves mendapatkan kembali status top-flight mereka sebagai Juara Divisi II di bawah Mayor Frank Buckley setelah dua puluh enam tahun lagi.

Dengan Buckley di pucuk pimpinan, tim ini didirikan sebagai salah satu klub terkemuka di Inggris pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia Kedua, ketika mereka menjadi runner-up di liga dua kali berturut-turut (1937-1938 & 1938-1939) , serta mencapai final Piala FA pra-perang terakhir, di mana mereka mengalami kekalahan mengejutkan dari Portsmouth.

Juara Tiga Kali

Wolverhampton Wanderers telah menjadi juara Inggris sebanyak tiga kali, semuanya pada 1950-an di bawah manajemen Stan Cullis, dan telah menjadi runner-up lima kali. Mereka telah memenangkan Piala FA empat kali, terakhir pada tahun 1960, dan menjadi runner-up empat kali. Mereka telah memenangkan Piala Sepak Bola dua kali (pada tahun 1974 dan 1980).

Pada tahun 1950-an, Wolverhampton Wanderers adalah salah satu klub pertama yang memasang lampu sorot di stadion. Hal itu merupakan inisiatif manajemen klub untuk memudahkan bagi para penggemarnya, yang tidak dapat menyaksikan tim kesayangannya bertanding di stadion. Pertama kali berfungsinya lampu sorot itu, ketika Wolverhampton Wanderers melakoni pertandingan persahabatan dengan lampu sorot, yang disiarkan televisi melawan tim-tim luar negeri.

Seragam tim atau biasa disebut kostim alias kaos tim, Wolverhampton Wanderers awalnya menggunakan warna identik seragam sekolah St Luke merah dan putih. Tak berlangsung lama, kostim digantikan dengan mengenakan kemeja emas tradisional Wolves, dan celana pendek hitam. Semula logo tim Wolverhampton Wanderers, adalah lambang kota Wolverhampton. Namun, tahun 1960-an, klub ini telah menggantikan logo tersebut identik dengan hewan serigala.

Kini, memasuki musim kompetisi Liga Primer Inggris 2018/19 sebagai tim promosi, Wolverhampton Wanderers FC yang dibesut Nuno Espirito Santo asal Portugal, memiliki tugas penting untuk mempertahankan Wolverhampton Wanderers bertahan di liga terbaik di dunia itu. Berstatus sebagai juara English Footbal League (piala liga inggris-red) 2017–18, menjadikan musim ini sebagai ajang membalas kecewaan atas terdegradasinya Wolverhampton Wanderers FC di musim 2011–12.

Sebagai pendatang baru wajah lama, Wolverhampton Wanderers FC tak mau menjadi kuda hitam di kerasnya kompetisi Liga Primer Inggris nanti. Bermodalkan semangat besar dengan status juara Piala Liga Inggris, tim berjulukan Serigala itu memiliki ambisi untuk berada di empat besar klasemen. Apalagi, di kompetisi nanti Wolverhampton Wanderers diperkuat pemain yang telah membawa tim Serigala ini, menjuarai Piala Liga Inggris. Ada beberapa sejumlah pemain anyar, bakal merepotkan tim-tim besar seperti Manchester United, Manchester City, Liverpool dan Chelsea. (TMN-YOFE)

Skuat Tim Wolverhampton Wanderers F.C

(Kiper/Penjaga Gawang)
John Ruddy
Will Norris
Rui Patrício
(Belakang/Back)
Matt Doherty
Ryan Bennett
Danny Batth
Conor Coady
Phil Ofosu-Ayeh
Kortney Hause
Willy Boly
Sylvain Deslandes
Rúben Vinagre
Cameron John
Jonny
(Gelandang Serang)
Rúben Neves
Jordan Graham
Morgan Gibbs-White
Romain Saïss
Diogo Jota
Ryan John Giles
Elliot Watt
Pedro Pereira
João Moutinho
(Striker/Penyerang)
Ivan Cavaleiro
Hélder Costa
Bright Enobakhare
Léo Bonatini
Raúl Jiménez
Benny Ashley-Seal

Related posts

Leave a Comment