DPRD Sumut Kunjungi IPA Sunggal dan Martubung

TOPMETRO.NEWS – Dalam membuktikan realisasi dari anggaran penyertaan modal sebesar Rp200 miliar yang pernah diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi sempat mengalami kontroversi dalam tiga tahun terakhir, mendorong pihak DPRD Sumut melalui Komisi C untuk melakukan peninjauan langsung terhadap pembangunan kedua instalasi pengolahan air (IPA) Sunggal dan Martubung secara terpisah.

Namun, anehnya untuk melakukan peninjauan ini, Komisi C DPRD Sumut melaksanakannya dalam dua hari kerja secara terpisah baik menuju ke IPA Sunggal maupun IPA Martubung.

Anggota Komisi C DPRD Sumut, Yulizar Parlagutan Lubis mengatakan pada peninjauan ini pihaknya memfokuskan pada penggunaan penyertaan modal akhir pernah diberikan oleh Pemprovsu kepada Tirtanadi.”Akan tetapi progresnya sekarang, kami melihat secara jujur, progresnya sudah tercapai yakni telah berfungsinya IPA Sunggal dan Martubung ini meskipun masih ada pengerjaan pemeliharaan,” ujar politisi PPP ini yang akrab disapa Puli.

Pada kesempatan itu, Puli juga meminta agar Tirtanadi bisa meningkatkan lagi kuantitas air produksi airnya untuk kebutuhan masyarakat Medan Utara.”Pasalnya, debit air yang dihasilkan sebanyak 200 liter per detik di IPA Martubung saat ini dirasa belum bisa memenuhi kebutuhan air di Medan Utara,” terangnya.

Sebelumnya, saat meninjau IPA Sunggal, Puli mengatakan, penyertaan modal yang cukup besar diikuti problem sempat terjadi hingga sampai pada proses hukum, sehingga menjadi alasan Komisi C melakukan peninjauan atas sejauh mana progress pembangunan.

“Saya sepenuhnya focus pada penyertaan modal ini, karena kita lihat manajemen Tirtanadi apakah sudah betul menggunakan anggaran itu dan apakah sudah selesai, karena memang ini harus dipertanggungjawabkan,”serunya.

Sementara Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi yang pada kesempatan tersebut hadir, mengatakan penyertaan modal sebesar Rp200 Miliar itu digunakan untuk pembangunan IPA Sunggal dan Martubung.Khusus di Martubung, Tirtanadi membangun imtek dari Sungai Deli ke IPA Martubung ini yang kemudian untuk diolah menjadi air bersih.

Untuk diketahui bahwa sebelum dibangun dan dioperasionalkannya IPA Martubung ini, Medan Utara merupakan daerah krisis air. Masyarakat dikawasan ini sulit mendapatkan air bersih. Namun dengan adanya IPA Martubung ini diharapkan bisa mengurangi dampak krisis air dikawasan ini.

Sutedi juga menjelaskan saat ini pihaknya diberikan penyertaan modal sebesar Rp73 miliar dari Pemprovsu untuk penambahan debit air yakini berupa uprating clearator di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Deli Tua dari 350 liter/detik jadi 650 liter/detik, IPA Sunggal 500 liter/detik, Tirta Lyonis (TLM) dari 500 liter/detik jadi 900 liter/detik dan pembangunan IPA di Pancurbatu 40 liter/detik.

Menurutnya, uprating berupa peningkatan teknologi yang cepat sehingga kapasitas bisa dinaikkan. “Ini lebih hemat biaya, karena hanya menambah kapasitas di IPA yang sudah ada, cuma merekondisi teknologi menjadi cepat, tanpa harus membeli tanah dan bangunan. Jadi sistem uprating lebih untung daripada membangun IPA baru,” katanya.

Untuk proses itu dibutuhkan investasi yang dananya bersumber dari penyertaan modal Pemprov Sumut sebesar Rp73 miliar. Sisanya diambil dari dana PDAM Tirtanadi senilai Rp26,8 miliar.

“Untuk saat ini saja, pengajuan sambung baru di Kota Medan mencapai 20 ribu per tahunnya dan ini merupakan tugas berat yang harus diselesaikan. Semoga dengan dibangunnya 3 IPA itu nantinya, bisa memenuhi kebutuhan air di Kota Medan,” pungkasnya.(TM-uck)

Related posts

Leave a Comment