Longsor di Parapat Akibat Penebangan Kayu Liar, Polisi Jangan Diam Saja

Longsor di parapat akibat tebang kayu liar

Topmetro News – Longsor di Parapat yang berulang kali menutup jembatan Sidua-dua di Desa Sibanganding, Simalungun disinyalir akibat aksi penebangan kayu secara liar di daerah perbukitan. Penyebab longsor di Parapat itu diungkapkan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara.

“Pemerintah, Dinas Kehutanan Simalungun, Polres dan institusi terkait lainnya agar menyelidiki penyebab longsor itu,” kata Dana Prima Tarigan, Direktur Eksekutif Walhi Sumut seperti dikutip dari antarasumut.

Longsor di Parapat Lantaran Hutan Dirusak Masyarakat

Dia mengatakan hal itu di Medan, Kamis (10/1/2019). Kata dia, longsor di Parapat terjadi karena lantaran adanya kerusakan hutan akibat penebangan liar yang dilakukan masyarakat setempat.

Selain itu, sambung Walhi, kemungkinan bisa saja terjadinya pengrusakan hutan yang dilakukan perusahaan pemegang HPH yang beroperasi di daerah pinggiran Danau Toba.

Sehubungan dengan itu, lanjut Walhi, pemerintah agar bergerak cepat membentuk tim untuk menyelidiki daerah yang mengalami longsor.

“Peristiwa longsor yang terjadi secara berulang-ulang itu tak boleh dibiarkan dan harus diselidiki secara tuntas. Kita tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diingini akibat longsor yang menutupi badan jalan nasional di jalur Pematang Siantar-Simalungun itu,” ujarnya.

Dimana Dinas Kehutanan dan Polisi?

Dia menyebutkan, jika pemerintah tak segera menginvestigasi peristiwa longsor, maka Walhi Sumut akan turun ke lapangan.

Dinas Kehutanan Simalungun, kata dia, dapat bekerjasama dengan Polres setempat mengusut kemungkinan terjadinya penebangan liar di kawasan hutan lindung Sibanganding.

“Pemerintah harus lebih tanggap terhadap musibah longsor yang mengakibatkan arus lalulintas terganggu dan juga meresahkan masyarakat itu,” katanya.

Berita Terkait: LONGSOR DI PARAPAT TIMBUN BEBERAPA KENDARAAN

Seperti diberitakan Topmetro News sebelumnya, arus lalulintas menuju Parapat Simalungun sempat terputus lantaran longsor di Parapat, Selasa (18/12/2018).

Menurut Riadil Akhir Lubis, Kepala BPBD Sumatera Utara, lokasi longsor itu berjarak sekitar 1 kilometer dari Kota Parapat.

Reporter: JEREMI TARAN

Related posts

Leave a Comment