Topmetro News – Pergerakan Rupiah dipengaruhi sentimen. Setidaknya nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen itu mempengaruhi kondisi perekonomian lainnya.
“Data makro di Tiongkok mengalami penurun di pertumbuhan ekonomi, turun dari 6,5 persen menjadi 6,4 persen. Tingkat pengangguran juga meningkat menjadi 4,9 persen. Jadi wajar, kemungkinan ini secara tidak langsung mempengaruhi kinerja Yuan dan di sisi lain dolar juga menguat,” ujar Muhammad Nafan Aji Gusta, Analis Binaartha Sekuritas seperti dikutip Topmetro News dari Antara News.
Di mengatakan hal itu di Jakarta Senin (21/1/2019).
Katanya, pergerakan Rupiah Senin hari ini masih akan banyak dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal.
Rupiah dipengaruhi Sentimen Diprediksi Menguat
Kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat 14 poin menjadi Rp14.178 dibanding posisi sebelumnya Rp14.192 per dolar AS. Namun kemudian rupiah bergerak melemah menjadi Rp14.215 per dolar AS.
Selain itu, kata dia, sentimen eksternal lainnya yaitu terkait Brexit.
Perdana Menteri Inggris Theresa May menghadapi kekalahan di depan Parlemen Inggris yang menolak draf Brexitnya.
Kendati begitu, May masih bisa mempertahankan posisinya sebagai perdana menteri ditengah serangan “no confidence vote” dari partai oposisi, Jeremy Corbyn. Hal ini dinilai positif oleh pasar dengan catatan bahwa hal terburuk, yaitu “no-deal Brexit” bisa terelakkan.
Theresa May sendiri akan kembali berpidato di depan parlemen Inggris menyampaikan perkembangan rencana Brexit itu.
“Para pelaku pasar global akan menanti pidato Theresa May. Itu yang akan memengaruhi GBP. Kalau GBP menguat, Rupiah juga akan menguat, tapi jika melemah ya akan membuat Rupiah juga melemah,” ujar Nafan.
Dari sisi domestik, lanjutnya pula, masih minim sentimen positif.
Dia memprediksi nilai tukar Ruupiah hari ini akan berada di kisaran Rp14.155 hingga Rp14.255 per dolar AS.
Reporter: Jeremi Taran
