topmetro.news – Selama Januari 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mengidentiifikasi sebanyak 175 konten hoax yang menyebar di internet dan media sosial.
Hasil pemantauan konten internet dan media sosial yang dilakukan oleh Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, rata-rata sehari ditemukan empat sampai enam konten hoax dari beragam isu.
Selama Januari 2019, jumlah isu hoax atau disinformasi yang berkaitan dengan Pemilihan Umum ditemukan sebanyak 81 konten. Salah satu yang berdampak mendapatkan perhatian publik adalah hoax temuan tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos di Tanjung Priok. Lalu isu PKI, ijazah, sampai berkaitan dengan simbol jari.
Sementara untuk hoax atau disinformasi yang berkaitan dengan peristiwa sebanyak 22 konten. Contohnya antara lain konten hoax yang berkaitan dengan aksi bunuh diri di Sukorajo. Lalu video orang yang telah dimakamkan selama empat hari kembali hidup. Atau pakai OVO bayar pendidikan dapat cashback 60 persen.
Ada pun isu pemerintahan ditemukenali sebanyak 13 konten. Beberapa di antaranya hoax mengenai kemag memberi lampu hijau pada LGBT, pengangkatan honor K2 jadi PNS, hingga lowongan kerja di rumah sakit.
BACA JUGA: Kalangan Mahasiswa dan Milenial Diajak Perangi Hoax
Konten Hoax Jokowi Terbanyak
Mengenai isu agama juga ditemukan sembilan konten. Misalnya yang berkaitan dengan Muslim Uyghur, larangan Salat Jumat di perusahaan Tiongkok. Atau yang menarik perhatian publik berkaitan dengan ceramah Kyai Said Aqil Siradj dalam acara internal Muslimat NU.
Ada pun isu yang berkaitan dengan bencana, makanan dan tokoh ditemukenali masing-masing sebanyak delapan konten. Soal bencana misalnya berkaitan dengan angin kencang di Ancol, banjir Katulampa sampai gempa susulan di Jawa Barat.
hoax yang berkaitan dengan makanan yang dapat diidentifikasi antara lain soal garam yang tidak boleh dimasak. Lalu lintah di kangkung, mie instan penyebab kanker sampai es krim yang mengandung lemak babi.
Tokoh yang dikaitkan dan paling banyak dimunculkan dalam konten hoax antara lain Presiden Joko Widodo, Ahok, dan Ustaz Arifin Ilham.
Kementerian Kominfo mengimbau agar warganet dan pengguna media sosial atau aplikasi pesan instan tidak menyebarluaskan informasi hoax dalam bentuk apa pun. Jika ditemukan adanya indikasi informasi yang mengandung hoax, warganet dapat melaporkannya melalui aduankonten.id atau akun @aduankonten.
sumber: beritasatu.com