PT TPL Diduga Tebang Hutan, Hutan Raya di Kawasan Danau Toba Upaya Pengalihan Masalah

kawasan danau toba

topmetro.news – Anggota Fraksi PDI-P Sarma Hutajulu mengungkapkan pencemaran lingkungan di kawasan Danau Toba sudah sangat kronis. Akar masalahnya ada di hulu, itu yang harus diselesaikan dengan tegas dan bukan dengan melakukan pengalihan masalah seperti adanya wacana meminta partisipasi PT Toba Pulp Lestari (TPL) melakukan penanaman hutan raya di seputaran Danau Toba dianggap hanya bagian dari upaya pengalihan masalah.

Demikian diungkapkan Anggota Fraksi PDI-P Sarma Hutahulu kepada wartawan belum lama ini.

Politikus Fraksi PDI-P  ini juga  mempertanyakan, wacana yang sempat mengemuka dari hasil rapat Komisi B DPRD Sumut dengan Dinas Pariwisata beberapa waktu lalu. Dalam rapat itu disepakati adanya gagasan untuk meminta partisipasi PT TPL membangun hutan wisata di sekitar Danau Toba, atau di areal yang diusahai perusahaan tersebut.

Hal itu sebagaimana disebutkan untuk mendukung kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata.

Sarma mengaku lebih sependapat jika pemerintah bertindak tegas mengawasi izin PT TPL yang diduga sudah terlalu lama melakukan penebangan hutan.

“Usulan penanaman hutan wisata oleh PT TPL harus dikaji matang, tidak akan ada artinya jika penebangan hutan justru terus dilakukan,” ujarnya.

Sarma mengaku prihatin, ketika melakukan kunjungan dalam rangka reses di beberapa kawasan di Danau Toba yang telah mengalami krisis air bersih, akibat dampak kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan itu.

Salah satu wilayah yang dikunjunginya adalah Desa Matio di Kecamatan Balige, dimana warga disana harus berjalan puluhan kilo meter hanya untuk mendapatkan air bersih.

“Masyarakat yang berada di areal PT TPL kini mulai dilanda sengketa, karena kekurangan sumber air. Jadi jangan ada lagi upaya pengalihan masalah karena kondisinya sudah sangat kronis,” ucap Sarma.

Lebih jauh Sarma meminta pemerintah segera mengevaluasi sejumlah perusahaan yang diduga kuat menyumbang pencemaran air dan lingkungan di seputaran Danau Toba.

Ia berharap pansus Danau Toba yang saat ini akan dibentuk DPRD Sumut kelak mampu mengeluarkan rekomendasi berisi penutupan seluruh aktifitas perusahaan diduga perusak lingkungan dan mengembalikan fungsi danau tersebut sebagai “aek natio mual hangoluan” atau Danau Toba yang indah dengan sumber air yang bersih.

Penulis: Erris JN

Related posts

Leave a Comment