Daniel Sitompul Tuntut Santunan Hari Tua Karyawan PTPN

santunan hari tua

Topmetro.News – Santunan Hari Tua (SHT) memang wajib diberikan kepada setiap karyawan, apalagi perusahaan ‘plat merah’ sekelas PTPN. Hal serupa dilakoni Daniel Sitompul, mantan Kepala Bagian (Kabag) Teknik PTPN XIII yang kini menagih janji Menteri BUMN Rini Soemarno perihal kesejahteraan karyawan seperti Santunan Hari Tua.

Santunan Hari Tua Banyak yang Belum Terima

Daniel berpatokan pada ucapan Rini pada gathering seluruh direksi dan komisaris BUMN di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Kala itu Rini mengingatkan manajemen BUMN untuk tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga memiliki empati kepada masyarakat dan karyawan.

Rini juga meminta BUMN tidak telat membayar gaji para karyawan.

Lebih 10 Tahun Dijanjikan Lahan

Selain itu, pemerintah juga sudah menjanjikan lahan seluas 1.000 meter persegi kepada karyawan yang sudah bekerja selama lebih dari 10 tahun.

Namun, menurut Daniel, hingga kini banyak karyawan dan pimpinan PTPN XIII yang belum mendapatkan santunan hari tua (SHT).

“Oleh sebab itu, atas nama 1.000-an karyawan pensiunan PTPN XIII yang berpusat di Pontianak, kami mohon ibu Rini juga dapat membantu penyelesaian SHT karyawan PTPN XIII,” kata Daniel, Sabtu (2/3/2019) seperti dikutip Topmetro.News dari pojoksatu.

Dia mengaku sudah mengirim surat permohonan penyelesaian SHT kepada PTPN III Holding sekitar dua bulan lalu.

“Namun, belum dapat tanggapan. Begitu juga ke Menteri BUMN, surat sudah kami layangkan. Bahkan ke Presiden Jokowi.”

baca juga: SEMUA KORBAN KM SINAR BANGUN DAPAT SANTUNAN

Seperti disiarkan topmetro.news sebelumnya, meski tidak memiliki daftar manifestasi, seluruh korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba beberapa waktu lalu dipastikan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial RI.

Kepastian ini diungkapkan Menteri Sosial Irdus Marham, saat mengunjungi posko kecelakaan KM Sinar Bangun di Tigaras, Kabupaten Simalungun, Minggu siang (24/6/2018).

Dari kejadian ini, Mensos sangat menyesalkan kelalaian pihak pengelola kapal yang mengangkut penumpang dengan muatan berlebihan. Selain itu, dia juga menyesalkan minimnya pengawasan.

“Kapasitasnya hanya 50-60 memuat lebih dari 200. Itu artinya tidak mungkin ada manifes. Karena itu kita bantu semuanya yang korban dan yang tidak korban. Ada korban yang selamat 18 orang itu kita bantu,” kata Idrus Marham.

Mensos menjelaskan kedatangan dirinya atas instruksi dari Presiden Joko Widodo. Tujuan melakukan penanganan dalam bentuk bantuan dari Pemerintah Indonesia untuk para korban yang masih banyak dinyatakan hilang hingga saat ini.

“Jadi begini. Saya keliling mengatasi masalah yang sama dan saya baru saja pulang dari NTB. Dan Insya Allah selesai di sana. Hari ini saya berada di sini atas arahan Presiden Jokowi. Dan kehadiran saya ini ingin menjelaskan kepada seluruh masyarakat yang ikut dalam kapal itu bahwa pemerintah akan berusaha secara maksimal. Bukti ikhtiar maksimal itu adalah setiap saat kita akan melakukan langkah-langkah dan adanya penambahan alat-alat yang diperlukan.”

Reporter: JEREMI TARAN

Related posts

Leave a Comment