TOPMETRO.NEWS – Warga Kampung Pasirborondong, RT 3 RW 11, Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (25/3) heboh atas kematian balita berumur 3,4. Pasalnya, bayi bernama Muhammad Kelvin Alviansyah itu diduga tewas setelah dianiaya oleh bapak tirinya, yang dianggap menganut ilmu hitam.
Dari informasi yang dihimpun seperti dilansir dari pikiranrakyat.com, Kelvin diketahui meninggal pada pagi hari, setelah pamannya, Cepi Suparman (29) memeriksakannya ke Puskesmas Rajamandala. Namun, ketika Kelvin dibawa pulang ke rumah justru ibunya, Ani Cahyani (22) dan bapaknya, Tubagus Hadi Komala (28) menghilang. Selama ini, Kelvin tinggal bersama ibu dan bapak tirinya, serta neneknya, Asih (49).
Ketua RW setempat, Cecep Tono menuturkan, sebelum Kelvin tewas di Kampung Pasirborondong muncul desas-desus bahwa Tubagus Hadi menganut ilmu hitam. Menurut Cecep, pria asal Tangerang, Banten itu diketahui kerap melakukan ritual dengan menggunakan darah ayam. Meskipun begitu, Cecep mengaku tak bisa memastikan hal tersebut.
“Ya mungkin ngilmu, karena pas anaknya disiksa itu nenek dan ibunya diam, kayak yang terhipnotis, selain mungkin karena diancam juga. Baru sekarang ini neneknya ‘terbuka’. Kata neneknya, di kamar itu suka ada ritual pakai darah segar, darah ayam. Di rumahnya kan ada dua kamar, satu kamar buat ritual, satu kamar lagi buat mengurung nenek dan ibunya,” kata Cecep.
Walau demikian, dia menyatakan bahwa kepastian mengenai perilaku Tubagus Hadi hanya diketahui oleh Asih dan Ani. “Orangnya itu kan jarang keluar rumah, enggak suka bersosialisasi. Sejak Ani nikah dengan dia, mereka jadi tertutup. Nikahnya itu Desember tahun lalu. Bapak kandungnya (Kelvin) masih orang sini, tapi setelah cerai, dia (Ani) nikah lagi,” tuturnya.
Paman korban, Cepi mengaku diberitahu oleh adiknya, Ani bahwa Kelvin kesulitan bernafas sekitar jam 9.00. Bersama istrinya, Cepi lantas membawa Kelvin ke Puskesmas Rajamandala. “Di puskesmas, kata dokter itu (Kelvin) sudah enggak ada (meninggal). Saya cuma sebentar ke puskesmas, pas balik lagi ke rumah ternyata ibu dan bapaknya enggak ada (pergi dari rumah),” katanya.
Kepala Polsek Cipatat Indarto Anto menyatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan Ani dan Tubagus Hadi. Walaupun kematian Kelvin disertai luka lebam pada dahi, pipi kanan, dan bibirnya, Indarto belum bisa memastikan apakah Kelvin merupakan korban penganiayaan atau bukan.
“Hasil penyelidikan terakhir, tim kami di-back up oleh jajaran Polres Cimahi sedang memburu ibu kandung dan bapak tiri dari korban. Saat ini tim kami tetap bekerja dan diharapkan mereka bisa segera ditemukan untuk dibawa ke polsek dan dimintai keterangannya, sehingga jelas penyebab kematian dari Kelvin ini,” kata Indarto.
Guna kepentingan penyelidikan dan mengungkap penyebab kematian Kelvin, dia menyatakan telah mengamankan pakaian terakhir yang dikenakan Kelvin beserta sebuah ember yang dianggap dapat digunakan sebagai barang bukti. Selain itu, rumah yang ditempati Kelvin bersama keluarganya juga sudah dipasangi garis polisi.
“Menurut keterangan neneknya, yang memang tinggal serumah dengan korban bersama ibu kandung dan ayah tiri korban, bahwa neneknya itu melihat bapak tiri korban atas nama Tubagus Hadi membawa anak itu ke kamar mandi ketika anak itu menangis. Anak itu kemudian dimasukkan ke ember itu, mungkin dengan harapan supaya anak itu diam. Embernya itu berisi air,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menolak untuk memberikan keterangan mengenai perilaku Tubagus Hadi yang dianggap memiliki ajaran sesat. Indarto beralasan, kepastian mengenai desas-desus tersebut akan terungkap setelah proses penyelidikan dilalui. Dari penyelidikan sementara, dia membantah Kelvin meninggal karena dilakukan ritual untuk mengobati penyakitnya.
“Menurut keterangan dari pihak keluarga, anak ini tidak sakit, jadi dalam kondisi sehat. Kemarin malam dia hanya nangis. Walau begitu, untuk keterangan yang lebih jelas, supaya keterangan dari kami bisa dipertanggungjawabkan, mohon menunggu dulu hasil penyelidikan. Jadi kami juga masih menunggu keterangan dari ibu kandung dan bapak tiri korban, yang saat ini masih dalam pencarian,” tuturnya.(TMN)
