Akui Kesalahan, CEO Boeing Minta Maaf

kecelakaan Boeing

topmetro.news – CEO Boeing Dennis Muilenburg meminta maaf atas hilangnya 346 nyawa dalam kecelakaan Boeing 737 MAX 8 di Indonesia dan Ethiopia. Muilenburg mengakui dua kecelakaan tersebut tidak lepas dari masalah pada peran sistem kontrol penerbangan.

“Kami di Boeing menyesali atas nyawa yang hilang dalam kecelakaan 737 MAX baru-baru ini,” kata Muilenburg dalam pernyataan video yang dirilis di situs web perusahaan dilansir Cgtn, Jumat (5/4/2019).

Dia mengakui untuk pertama kalinya bahwa dalam situasi berbahaya tertentu, Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver, yang dikenal sebagai MCAS, dapat menyebabkan pilot kehilangan kendali atas sebuah pesawat sebagai respons terhadap data yang salah dari sensor eksternal pesawat.

“Kami berutang dan kami tahu bagaimana melakukannya,” katanya.

Dia berjanji untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghilangkan semua resiko yang dapat berdampak pada keselamatan penerbangan.

Pernyataan itu muncul setelah laporan investigasi awal mengenai kecelakaan Boeing 737 Max 8 yang digunakan Ethiopian Airlines. Investigasi menunjukkan bahwa pilot mengikuti prosedur yang disyaratkan, tetapi tidak dapat mengendalikan jet. Hal ini menunjuk pada potensi masalah dari sistem kontrol penerbangan pesawat.

Boeing dan Garuda

Sementara itu, Boeing belum menyetujui usulan penukaran 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8 yang dipesan Garuda Indonesia. “Mereka masih harus diskusi internal,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, Jumat (29/3/2019).

Namun Ari Askhara mengatakan Boeing terbuka dengan usulan tersebut karena hilangnya kepecayaan penumpang Indonesia. “Tapi prinsipnya mereka terbuka dengan ide tersebut,” kata Ari Askhara.

Untuk itu, lanjut Ari Askhara, Garuda dan Boeing akan ada pertemuan lanjutan pada April 2019 ini. “Kami akan melakukan pertemuan lanjutan pada akhir April untuk mencari solusi win-win untuk kedua belah pihak,” kata Ari Askhara.

Boeing juga kemungkinan akan merestrukturisasi kontrak yang berlaku terkait pembelian 49 Boeing Max 737 Max 8. “Boeing juga mengerti posisi Garuda. Dan akan mempelajari kemungkinan untuk merestrukturisasi kontrak yang berlaku. Dan bekerja sama dan memberikan dukungan kepada Garuda untuk memenuhi kebutuhan Garuda ke depannya mengingat Garuda adalah maskapai nasional dan pelanggan kunci untuk Boeing,” kata Ari Askhara.

BACA | Trump Perintahkan Larangan Terbang Semua Boeing 737 MAX di AS

Dampak Kecelakaan Boeing

Ari Askhara menambahkan, dari sisi teknis Boeing sudah melakukan perbaikan atas sistem Manuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) dan masih menunggu persetujuan dari otoritas penerbangan sipil Amerika Serika atau Federal Aviation Administration dan laporan akhir atas kecelakaan Ethiopian Air dan Lion Air.

“Dari Garuda kami masih percaya terhadap brand Boeing. Namun kami sudah tidak percaya lagi dengan produk Max-8. Khususnya karena masyarakat yang notabene pelanggan kami sudah kehilangan kepercayaan terhadap produk itu,” kata Ari Askhara.

Namun Ari Askhara menegaskan pihaknya tidak beralih ke merk pesawat lain dan tetap melanjutkan kontrak dengan Boeing. “Yang pasti kami tidak akan mengganti ke brand lain seperti yang dilakukan beberapa maskapai lain. Namun meminta Boeing untuk menawarkan produk lain selain Max 8 tersebut,” kata Ari Askhara.

Sementara lanjut Ari Askhara, nilai, jenis dan waktu pengiriman akan dibahas antarkedua tim secara terbuka. Hal itu akan dibahas internal di Seattle, AS.

Ari Askhara memberi masukan kepada Boeing untuk memfasilitasi pertemuan dengan regulator. Selain itu, mengembalikan kepercayaan masyarakat dan regulator kepada merek Boeing.

Pihak Boeing juga menyampaikan simpatinya kepada keluarga korban kecelakaan Boeing Max 8 dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

sumber | beritasatu. com

Related posts

Leave a Comment