Lagi, Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Zainuddin Keliat Namanya

Petugas Pemilu Meninggal Dunia

Topmetro.News – Petugas pemilu meninggal dunia, jumlahnya kian bertambah. Seorang lagi, petugas pemilu meninggal dunia itu dilaporkan bernama Zainuddin Keliat warga Jalan Ali Parinduri, Desa Lama, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang. Korban yang merupakan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) ini dilaporkan meninggal dunia usai bertugas pada Pemilu 2019.

Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Keluarga Dirundung Duka

Info yang diperoleh, korban berusia 52 tahun itu merupakan Sekretaris PPS di Desa Lama yang sehari-harinya bekerja sebagai Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan di Kantor Desa Lama.

Istri korban Widiawati, seperti diberitakan antarasumut sedang berkumpul bersama sanak saudaranya di rumah duka pada Rabu (24/4/2019).

Wajahnya terlihat pucat dengan kantong mata yang tampak membesar dan sembab, dengan senyum di bibirnya, wanita berusia 45 tahun ini bercerita bagaimana Zainuddin yang dikenal sebagai sosok pekerja keras ini berpulang menghadap Sang Khalik.

Sebelum Pemilu tak Pulang ke Rumah

Kata Widia, Sejak Senin (15/4/2019) lalu, Zainuddin sudah bekerja untuk persiapan pencoblosan, mulai mendistribusikan undangan pemilihan kepada warga, dan juga persiapan-persiapan lainnya.

“Sejak sehari sebelum pemilu itulah, dia (Zainuddin) enggak pulang ke rumah,” ujarnya pula.

Menurut Widia, sebanyak 18 tempat pemungutan suara (TPS) menjadi tanggung jawab Zainuddin. Sampai selesai pencoblosan, Zainuddin masih berjaga untuk mengontrol kotak suara itu.

“Katanya yang sudah selesai dihitung dibawa ke kantor lurah baru ke kantor camat untuk direkapitulasi,” ujarnya.

Hingga Senin (22/4/2019) sore, setelah pulang dari Kantor Camat Pancur Batu, lanjut Widya, Zainuddin sempat mengeluh seluruh badannya sakit-sakitan.

“Waktu itu enggak mikir yang aneh-aneh, ya paling capek biasa gitu aja,” ujarnya bernada datar.

Sampai malam hari usai menonton televisi, Zainuddin meminta Widia untuk memijat tubuhnya.

“Itu sekitar jam 02.30 WIB. Sempat saya pijat badannya,” ujarnya lagi.

Korban Kejang-kejang

Namun ketika hendak tidur, kata Widia, tiba-tiba badan Zainuddin kejang-kejang dan langsung pingsan.

“Keluar cairan dari mulutnya. Mungkin waktu itulah ajalnya. Waktu itu langsung panik, dan kami larikan ke Rumah Sakit Adam Malik,” kata Widia pula.

Sesampai di RSUP Haji Adam Malik, pihak RS melakukan pertolongan dengan memompa dan membantu korban bernapas.

“Sempat dipasangkan oksigen, dibantu pakai alat juga, karena masih ada sedikit di layar detak jantungnya. Nggak berapa lama dokter bilang kalau nyawanya enggak bisa diselamatkan,” kenangnya.

Widia menunjukkan bingkai foto keluarganya. Terpampang jelas foto kenangan Widia dengan sang suami dan ketiga anaknya.

“Ini anak yang paling besar namanya Febri Mutia Ramadhani, dan yang kedua M Wendy Andaru, serta yang paling bungsu Bunga Kalista,” ujarnya, sambil menunjuk satu per satu foto itu.

Seketika isak tangis pecah saat Widia mengusap lembut foto sang suami.

Anak kedua Widia yang duduk di sampingnya langsung memeluk erat tubuhnya. “Biasa jam segini bapak di rumah, ini sudah gak ada,” ujarnya terisak.

baca juga | KETUA KPPS MENINGGAL DUNIA DI LABUHANBATU, DIDUGA KELELAHAN DAN MASUK ANGIN

Seperti disiarkan Topmetro.News sebelumnya, seorang Ketua KPPS meninggal dunia. Kuat dugaan korban meregang nyawa akibat kelelahan saat proses pemungutan suara. Meski sempat dirawat medis di rumahsakit namun KPPS petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu yang belakangan diketahui bernama Eva Arnaz ini menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (20/4/2019).

Adanya seorang Ketua KPPS meninggal dunia, dibenarkan Muhammad Syafril, Komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Labuhanbatu. Ketika dihubungi dirinya menyampaikan pesan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang tertimpa musibah.

Katanya, almarhummah Eva Arnaz sempat diopname selama dua hari. Namun, staminanya menurun drastis hingga Sabtu (20/4/2019) meninggal dunia.

“Memang benar ada petugas KPPS di Kelurahan Pulo Padang TPS 21 meninggal dunia tadi pagi dan saya mendapat kabar Magrib tadi dari kecamatan,” katanya.

Dia menduga, ibu dua orang anak ini memiliki riwayat penyakit dalam, ditambah tidak makan sehingga tidak ada asupan energi saat penugasan pemungutan suara dan melakukan penghitungan suara.

“Beliu sudah dimakamkan. Diketahui memang ada riwayat penyakitnya dan saat bertugas mungkin perut kosong sehingga masuk angin,” ujarnya.

Reporter | JEREMITARAN

Related posts

Leave a Comment