Ujian Lelang Jabatan Eselon II Berakhir

ujian lelang jabatan eselon II

topmetro.news – Sebanyak 101 peserta mengikuti ujian lelang jabatan eselon II (seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama). Para peserta selesai mengikuti tes asesmen (penilaian) dengan metode psikometri (psikotes) yang digelar Panitia Seleksi, Selasa (9/7/2019).

Pantauan wartawan di lokasi ujian yaitu di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, 101 peserta tersebut dibagi dalam 4 kelompok, dimana setiap 2 peserta diasesmen oleh 1 penguji secara bergantian.

Tes asesmen dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Peserta yang belum dipanggil, menunggu di bagian belakang aula itu. Mereka berbincang satu sama lain sambil menunggu namanya dipanggil. Tahap seleksi asesmen berlangsung tertutup.

Tes asesmen adalah bagian dari tahap ketiga atau tahap terakhir seleksi. Satu lagi tes yang harus diikuti peserta ujian lelang jabatan eselon II di tahap ketiga itu adalah wawancara, akan digelar pada Senin (15/7/2019) mendatang.

Sebagaimana dalam tahapan seleksi yang ditentukan pansel, tahap pertama adalah verifikasi administrasi. Di tahap pertama 18-21 Juni itu, lolos 152 orang dari 189 orang pendaftar. Kemudian tahap kedua adalah tes penulisan makalah 25 Juni 2019.

Empat Orang Absen

Dari 148 orang yang mengikutinya (4 orang absen), Pansel menetapkan 101 orang lolos ke tahap seleksi ketiga.

Kemudian 101 orang itu mengikuti tahap seleksi ketiga yang terdiri dari tes asesmen pada 8-9 Juli dan menyusul tes wawancara pada 15 Juli.

Sekretaris Pansel, Ibnu Sri Hutomo, mengatakan asesmen berlangsung Senin-Selasa 8-9 Juli 2019. Dari dua hari penyelenggaraannya, semua proses asesmen berlangsung lancar.

Usai tes asesmen, sebut Ibnu, 101 peserta itu akan mengikuti tes wawancara yang akan digelar Senin 15 Juli.

“101 peserta asesmen adalah juga yang akan mengikuti wawancara,” sebut Ibnu.

Setelah nantinya tes wawancara selesai, akan dilanjutkan Pansel dengan menilai rekam jejak (pengalaman dan prestasi kinerja) masing-masing 101 peserta itu.

Setelah itu, barulah kemudian Pansel akan menyerahkan 3 orang peraih nilai tertinggi kepada Gubsu, Edy Rahmayadi untuk nantinya ditetapkan 16 orang mengisi 16 jabatan eselon II yang lowong. Artinya nasib peserta berada di tangan gubernur.

Lalu independensi dan profesionalisme Gubernur Sumut dipertanyakan sejumlah pihak yang menilai lelang jabatan eselon II hanya formalitas dan diduga sudah ada “pengantinnya” (calon pemenang yang diatur). Misalnya dari pengamat dan kelompok mahasiswa.

Namun Gubsu, Edy Rahmayadi, menegaskan proses lelang jabatan eselon II berlangsung secara profesional. Gubernur Edy menegaskan semua tudingan hanya fitnah. Menurutnya tidak ada istilah pejabat titipan.

“Semua merupakan hasil penilaian dari tim panitia seleksi,” tegas Gubernur Edy menjawab wartawan, Senin (8/7/2019), seraya mengatakan proses lelang jabatan eselon Ii mengeluarkan biaya yang mahal, sehingga sangat rugi seleksi dilakukan secara formalitas.

Penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment