Longsor di Kolombia Tewaskan 254 Orang

TOPMETRO.NEWS – Sebanyak 254 dilaporkan orang tewas dan ratusan orang terluka setelah bencana banjir dan longsor melanda kota Mocoa, Kolombia.

Hingga Senin (3/4), petugas penyelamat masih menyisir lokasi untuk menemukan para korban hilang yang diduga masih tertimbun tanah.

Pihak militer Kolombia menyatakan 254 orang tewas dan sekitar 400 orang luka-luka. Sementara Palang Merah menyatakan 234 orang tewas dan 158 orang hilang.

Bencana longsor terjadi pada Sabtu (1/4) setelah hujan deras mengguyur kota Mocoa barat daya sejak Jumat. Kawasan Mocoa diguyur hujan hampir 500 milimeter pada Maret, atau 80% lebih banyak daripada jumlah normal. Banjir mengakibatkan longsoran lumpur dan puing-puing menghantam kota. Kini operasi pencarian korban terus dilanjutkan.

Di pengungsian, hanya ada sedikit air minum dan tanpa aliran listrik. Alhasil kondisi itu memaksa pihak berwenang untuk menunda operasi pencarian dan upaya penyelamatan pada waktu malam.

Pada Minggu (2/4), Presiden Juan Manuel Santos mengumumkan status negara darurat dan menyebut jumlah korban tewas sebanyak 254 orang, termasuk 43 anak. Dari jumlah korban tewas, baru 170 jenazah yang dapat diidentifikasi. Sementara sebanyak 40.000 orang diungsikan ke wilayah selatan dekat perbatasan Ekuador.

“Masih ada banyak korban hilang. Kami belum tahu di mana mereka. Oleh karena itu, petugas akan mencari dan menemukan mereka. Pencarian akan dilakukan sampai kami menemukan korban terakhir,” ujarnya.

Santos mengatakan akan memimpin upaya pemulihan air bersih dan listrik di lokasi bencana. “Mocoa akan lebih baik dari sebelumnya,” janjinya di jejaring Twitter, seraya menambahkan bahwa pasokan truk air sudah dikirim untuk warga dan pekerja sosial.

Di lokasi bencana, jalan-jalan tertutup pasir, lumpur pekat, dan batang pohon yang terhanyut dari sungai dan hutan tropis yang mengelilingi Mocoa, ibu kota Putumayo, dekat perbatasan di Kolombia dengan Ekuador.

“Orang-orang yang pergi ke rumah-rumah mereka dan tidak menemukan apapun kecuali lantai,” ujar Gilma Diaz, ibu berusia 42 tahun yang datang dari kota lain untuk mencari sepupunya.(TMN)

Related posts

Leave a Comment