Kecewa Dengan Kinerja Polres Taput, Keluarga Alm Candra Simamora Mengadu ke Mapoldasu

mengadu ke mapoldasu

topmetro.news – Kecewa dengan kinerja Polres Taput, keluarga Alm Candra Simamora mengadu ke Mapoldasu (Kepolisian Daerah Sumatera Utara), pada Senin (16/09/2019) kemarin, terkait kasus kematian korban warga Desa Pantis Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), yang terjadi pada Minggu (01/09/2019) lalu di pinggir Jalan Tarutung – Siporok, Desa Pancurnapitu Kecamatan Siatas Barita Taput.

Keluarga korban, diwakili adik kandung almarhum Candra Simamora, Juswadi Simamora dan Tardas Zulfadli Simamora, SH, datang langsung untuk melaporkan mengadu ke Mapoldasu, karena kecewa dengan Polres Taput pimpinan AKBP Horas Marasi Silaen, yang dinilai lambat menangani kasus ini.

Atas lambatnya kinerja Polres Taput itu, keluarga korban mengadu ke Kapoldasu, Irwasda Poldasu dan Propam Poldasu. Selain itu, pihak keluarga korban juga mengadukan kasus ini ke Mabes Polri, melalui surat pengaduan yang dilayangkan via Pos.

alah satu keluarga yang merupakan adik korban, Juswadi Simamora saat ditemui di Mapoldasu kepada wartawan, pada Senin (16/09/2019) kemarin menyebutkan, kedatangan mereka adalah untuk mengadu ke Kapoldasu, karena kecewa atas penanganan yang dilakukan Polres Taput, terkait kasus kematian abang kandungnya, Candra Simamora yang terjadi 1 September lalu.

Menurutnya, pihak Polres Taput terkesan tidak serius dan tidak maksimal menangani kasus ini.

“Sudah dua pekan kasus kematian abang saya terjadi, namun belum ada tanda-tanda bakal terungkap. Pihak Polres Taput pun cq Reskrim dan Lantas terkesan “over bola”, mereka bekerja setengah hati dalam menangani kasus ini,” ujar Juswadi.

Polres Taput Sempat Merilis SP3

Juswardi berpendapat demikian, sebab sehari setelah kejadian, atau pada Senin (02/09/2019) pukul 18.00 WIB, Polres Taput melalui Kasat Reskim AKP Zulkarnain SH, dalam gelar perkara di Gedung Tri Brata Polres Taput, dan didukung hasil visum menyimpulkan, korban diduga tewas akibat Laka Lantas.  Karenanya pihak Polres sempat merilis, bahwa kasus dugaan tindak penganiayaan terhadap korban, sempat dinyatakan SP3 (Surat Penghentian Penyelidikan Perkara).

“Bagaimana mungkin satu hari setelah kejadian, pihak Polres langsung menyatakan SP3 atas kasus dugaan penganiayaan, terhadap abang kami (korban-red). Dan kalau pun Candra (korban-red) dinyatakan korban Laka Lantas, mengapa tidak ada penanganan dari pihak Lantas. Sebab kalau pun Laka Lantas kan harus ada yang menabrak, dengan apa ditabrak dan dimana ditabrak,” ujar Juswardi.

“Setelah kasus ini dimuat di media massa, pihak Polres melalui Kasubag Humas Aiptu Sutomo Simaremare, baru memuat keterangan di media massa, bahwa kasus kematian Candra belum dipastikan akibat laka lantas, dan pihaknya tetap melakukan pengusutan,” ujarnya lagi.

Pihak keluarga, tambah Juswardi, menduga kalaupun korban Candra SImamora tewas akibat laka lantas, adalah bagian akhir dari kasus ini. Namun sebelumnya, ia diduga lebih dulu dianiaya baru kemudian ditabrak untuk menghilangkan jejak.

Namun sayangnya, pihak Polres Taput terkesan tidak maksimal melakukan pengusutan, dan menyimpulkan korban tewas akibat kecelakaan. Karena kecewa dengan penanganan Polres Taput inilah, keluarga korban mengadu ke Kapoldasu dan Mabes Polri. “Kami berharap, pihak Poldasu meminta Polres Taput lebih serius, atau bahkan mengambil alih kasus ini agar terungkap,” kata Juswadi.

 Sebelum Meninggal Korban Sempat Mengatakan Kalau Ia Dipukuli

Kasus yang menimpa Candra Simamora terjadi, pada Minggu (01/09/2019) dinihari lalu. Ia semula pergi ke minum-minum di kafe di kawasan Desa Pancurnapitu, dengan temannya marga Srg. Diduga, karena pembayaran minum mereka kurang, temannya pergi ke arah Tarurung untuk mengambil uang di ATM. Namun ketika Srg kembali, ditemukan Candra tergeletak di pinggir jalan Tarutung-Sipirok, Desa Pancurnapitu Kecamatan Siatas Barita Taput.

Saat ditemukan, tubuh korban penuh luka. Candra ketika itu masih bisa berkomunikasi. Bahkan di Puskesmas Onanhasang, tempat ia pertama kali mendapat perawatan, korban saat ditanya pihak keluarga disaksikan paramedis Puskesmas menyebutkan, kalau ia bukan korban kecelakaan tapi karena dipukuli.

Hanya saja korban tidak menyebutkan siapa yang memukulinya. Karena luka yang dideritanya sangat serius, Candra kemudian dibawa ke RSUD Tarutung. Namun hanya beberapa jam dirawat, atau sekira pukul 08.45 WIB, ia meninggal dunia. (TMN-YOFE)

Related posts

Leave a Comment