Nekat Melawan Petugas, Tongat Pelarian Tersangka Begal Tewas

begal sadis

topmetro.news – Nekat melakujan perlawanan dengan mencoba merebut senpi petugas, Teddy Satria alias Tongat, pelaku begal sadis di Medan, tewas tertembus timah panas, Sabtu (5/10/2019). Pelaku merupakan target operasi di jajaran Polrestabes Medan yang kabur kurang lebih tiga tahun.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengungkapkan, awal mula petugas melakukan pengejaran terhadap Tongat dalam kasus perampasan sepeda motor korban oleh pelaku bersama tiga rekannya di Jalan MT Haryono Simpang Jalan Surabaya Medan tertanggal 18 Juli 2016 silam.

Kawanan penjahat jalanan tersebut menikam korbannya dengan pisau. Korban meninggal di tempat. Pelaku membawa kabur sepeda motor korban. “Mereka juga pernah beraksi pada Desember 2015,” kata Dadang kepada wartawan di RS Bhayangkara, Medan.

Temukan Tersangka

Polisi kemudian memburu kawanan penjahat ini. Tiga rekan Tongat, yakni Rohis, Alek, dan Cikape berhasil diamankan. Berkas ketiga tersangka tersebut telah diserahkan ke pihak kejaksaan dan tengah menjalani proses penahanan.

Sementara, Tongat sendiri kabur. Dia masuk dalam daftar buron polisi selama lebih dari tiga tahun. Tongat sangat lihai mengelak dari kejaran polisi.

Namun, pelariannya terhenti setelah polisi mengendus keberadaannya di wilayah Martubung. Jumat (4/10/2019) siang kemarin, petugas langsung ke lokasi yang dimaksud. Di tengah jalan, petugas melihat tersangka mengendarai sepeda motor.

Tongat pun langsung mengetahui dia sedang dikejar petugas. Pelaku terpaksa ditembak di bagian kaki. Dia lantas ditangkap dan diamankan dari lokasi di Perumahan Griya II, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan.

“Petugas kami langsung menginterogasi pelaku,” papar Dadang.

Lukai atau Bunuh

Selanjutnya, Sabtu dini hari tadi, polisi membawa Tongat untuk menelusuri keberadaan sepeda motor curiannya di kawasan Medan Tembung. Dia dibawa sekitar pukul 02.00 WIB. Hanya saja, sesampai di lokasi, Tongat berusaha melawan. Begal sadis ini bahkan sempat berusaha merebut senjata petugas.

“Karena keadaan sudah membahayakan nyawa, petugas terpaksa memberikan tindakan tegas. Pelaku meninggal saat dibawa ke rumah sakit,” ungkap Dadang.

Berdasarkan catatan polisi, komplotan penjahat ini setidaknya telah beraksi di 27 titik di Medan. Dalam melancarkan aksi, mereka tak segan-segan melukai bahkan membunuh sebelum membawa kabur kendaraan atau barang berharga milik korban.

reporter | Robert Siregar

Related posts

Leave a Comment