TOPMETRO.NEWS – Akibat perebutan lahan seluas 71 ha antara warga Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan dengan PT Supra Utama Uniland (SUU), nyaris memakan korban jiwa.
Pasalnya, sepasang suami istri yakni Waliyo dan istrinya coba bakar diri dengan menggunakan minyak bensin saat puluhan warga yang mengaku sebagai pemilik mencoba masuk ke lokasi dan dihadang sejumlah oknum TNI dari kesatuan Yon Zipur Kodam I BB.
Koordinator warga Famli Simatupang menyesalkan lambannya penanganan pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut atas masalah perebutan lahan tersebut.
“Kami sudah berulangkali mendatangai dan meminta BPN Sumut segera turun menyelesaikan masalah tanah ini. Namun sampai sekarang mereka hanya berjanji akan segera datang mengukur tanpa meberi kepastikan kapan,” katanya.
Famli sangat menyesalkan keterlibatan belasan oknum TNI dalam masalah tersebut dan berharap Pangdam I BB mengkoreksi kembali keputusannya untuk menempatkan sejumlah oknum dan peralatan TNI terlibat pada lahan yang sedang bersengketa itu.
“Ada apa urusan TNI di lahan ini dan kalau hanya sekedar latihan seperti yang dijelaskan Koramil Belawan beberapa waktu lalu, kok di sini. Apa TNi sudah tidak punya lahan untuk latihan, ” ujar Famli.
Sepasang suami istri yakni Waluyo dan istrinya coba bunuh diri lantan kecewa lahan yang mereka kuasai dan kelola puluhan tahun direbut begitu saja oleh PT SUU tanpa ganti rugi yang wajar.
Aksi coba bakar diri tersebut gagal setelah warga menghalangi dan sejumlah oknum TNI yang terlibat di lahan itu mundur untuk sementara dan menjelang waktu sore mereka masuk lagi.
“Upaya kami selama ini menjaga dan mengelola lahan ini tidak dihargai dan kami tidak pernah dianggap ada oleh PT SUU, ” sebut Famli.
Sekedar diketahui, PT Supra Utama Uniland (SUU) diduga serobot sekitar 71 ha lahan garapan warga di Lingkungan 44, Kelurahan Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan, tanpa ganti rugi yang layak.
Hal itu menyebabkan munculnya perselisihan antara warga dan PT SUU dengan kehadiran belasan personil TNI di lahan yang sedang bersengketa.(TM/10)
